Rabu, 31 Maret 2010

Menjadi Diri Sendiri

Pada siang ini, sedikit saya mendapatkan inspirasi untuk menuliskan ingatan saya saat membaca buku motivasi tentang menjadi diri sendiri. Sering kali kita menganggap diri kita itu rendah dengan orang lain, penyebab perasaan itu mungkin karena kita tidak sepandai teman kita, tidak setampan atau secantik dia, tidak sekaya dia dan sebagainya.

Mungkin teman-teman pernah mendengar cerita atau mungkin sudah pernah membaca cerita yang akan saya ceritakan dengan bahasa sederhana ini. Ada seorang laki-laki di China yang kehilangan istri yang dicintainya karena kecelakaan mobil. Suatu kali ia akan menikah lagi. Calon istrinya ini begitu mencintainya! Karena cintanya yang begitu besar, sampai-sampai ia bersedia mengubah wajahnya melalui operasi plastik sehingga wajahnya mirip mendiang istri calon suaminya itu. 

"Hati saya berkecamuk. Di satu sisi saya ingin menjadi diri saya sendiri, tapi di sisi lain saya tak ingin kehilangan pernikahan ini. Semoga operasi ini tak membuat saya tampak bodoh," ujar perempuan itu. Saya membayangkan, betapa mengerikannya jika tuntutan itu tak hanya raut wajah, tetapi termasuk hal-hal lain yang mungkin lebih detail. Karena setiap manusia tak mungkin sama. Bahkan kembar identik pun selalu punya perbedaan.

Teman-teman pembaca sekalian
Godaan menjadi orang lain alasannya bisa macam-macam. Bisa karena cinta seperti perempuan tadi, bisa demi harta, demi tahta, atau demi lainnya. Itu karena kita merasa tak layak jadi diri kita sendiri. Kita merasa diri sendiri rendah dan kecil. 

Meniru boleh-boleh saja, belajar dari orang lain juga baik-baik saja, tetapi tidak harus dengan mengecilkan dan meremehkan diri sendiri. Bagaimanapun keadaan kita, kita sepantasnya tetap bersyukur dan tetap bangga menjadi diri kita sendiri. 

Mari, kita melatih serta memelihara keyakinan & kepercayaaan diri, dengan menyadari kekuatan dan kelebihan yang kita miliki. Kemudian, siap berjuang selangkah demi selangkah menuju sasaran hidup yang telah kita tentukan. Dengan kekayaan mental seperti ini, pastilah kemajuan dan kesuksesan yang lebih baik akan dapat kita peroleh dalam bekerja dan sekolah.
Semangat!!!
2 komentar

Astaghfirullah! Bocah Merokok dan Bicara Cabul Muncul di You Tube

Wow!!!!Sebuah video muncul di Youtube dan meramaikan forum internet dalam Negeri. Isinya soal bocah 4 tahun yang gemar merokok, bicara cabul bahkan memperagakan adegan hubungan badan. Duh!Edan tenan nie "hehehe"

Video ini bertajuk 'Anak Kecil Berbicara Kotor Dan Merokok! Dari Surabaya!' dan tayang di Youtube sejak Minggu (28/3/2010). Saat detikcom melihat video ini, Rabu (31/3/2010), tampak anak kecil berbaju kuning, sebut saja namanya SW.

Sebatang rokok terselip di jari tangan kanan si bocah. Dalam bahasa Jawa Suroboyoan, anak ini pun ditanyai sejumlah orang dewasa.

"SW gede dadi..? (SW besar jadi..?)" tanya mereka.
"Maliing!" sahut SW.

"Duite digawe...? (Uangnya dipakai untuk..?)" tanya mereka lagi.
"Mba... (Melacur)," cetus bocah itu.

"Nang endi? (di mana?)" kata mereka
"Ndek Dolly (Di Dolly, lokalisasi di Surabaya)," jawab SW lantang.

SW lalu menghisap rokok dan mengepulkanya. Perbuatan ini dia lakukan berkali-kali. Bahkan SW bisa membuat asap berbentuk lingkaran dari mulutnya.

"Ayo bikin yang bentuk kotak!" kata para penanya sambil tertawa.

SW kemudian ditanya sejumlah kata-kata cabul. Tanpa malu-malu, dia menyebutkan berbagai istilah alat kelamin perempuan dan laki-laki. Bahkan saat disuruh memperagakan adegan seksual, bocah ini pun menggerakkan pantatnya maju mundur.

Belum jelas, di mana video ini direkam. Yang jelas, di latar belakang tampak tumpukan karung beras atau terigu dan kardus rokok. Video direkam dengan ponsel. Bocah merokok dan bicara cabul ini juga meramaikan Detik Forum sejak 25 Maret 2010.

SW Mulai Merokok Sejak Berusia 1,5 tahun

Keluarganya mengakui si bocah mulai merokok sejak masih berusia 1,5 tahun. SW tinggal di Jl Nusakambangan No 19 C, Malang.

SW adalah 4 bersaudara anak dari pasangan Mulud (50) dan Mujiati (45). SW adalah anak bungsu. Meskipun baru 4 tahun, SW selalu bermain dengan orang dewasa. Saat detikcom berkunjung, SW pun sedang diajak orang mengirimkan barang-barang elektronik.

Perilaku SW yang suka merokok ini dibenarkan oleh sang ayah, Mulud. Menurut Mulud, SW mulai merokok sejak usia 1,5 tahun. Saat itu, SW sedang berkumpul dengan keluarga di rumahnya Jalan Klayatan, Kota Malang.

SW tiba-tiba muncul dengan rokok yang sudah menyala di tangannya. Rokok itu lalu dihisapnya.

"Saya nggak tahu siapa yang menyulutkan rokoknya. Mungkin rokok kakeknya yang ditaruh sembarangan," kata Mulud kepada detikcom.

Menurut pengakuan Mulud, SW sempat dilarang tapi malah tidak menghiraukan. "Anaknya tidak batuk atau tersedak," kata pria yang sehari-hari menjadi kuli bangunan ini.

Video yang memperlihatkan SW sedang merokok dan berbicara kotor muncul di Youtube dengan judul 'Anak Kecil Berbicara Kotor Dan Merokok! Dari Surabaya!'. Di dalam video berdurasi 3.29 detik itu, SW tampak memjawab pertanyaan sejumlah orang dewasa yang merekamnya.

SW tampak sangat terbiasa merokok. Buktinya, balita itu bisa mengeluarkan asap rokok dengan bentuk menyerupai cincin. SW juga sangat lugas menyebut alat kelamin perempuan dan laki-laki, bahkan memperagakan adegan seksual. Sementara sejumlah orang dewasa di sekitarnya tertawa terbahak-bahak.


Kak Seto: SW Alami 3 Kekerasan Sekaligus
Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi prihatin dengan video di Youtube yang berisi anak kecil merokok dan berbicara cabul. SW, bocah yang belum genap 4 tahun, itu mengalami tiga kekerasan sekaligus.

"Sudah secara psikologis diajari sesuatu yang tidak sesuai umur, dia juga diajari sesuatu yang membahayakan kesehatannya yaitu merokok," kata pria yang akrab disapa Kak Seto ini saat berbincang dengan detikcom, Rabu (31/3/2010).

Yang lebih parah, SW juga mengalami kekerasan yang disebut eksploitasi anak. Dengan tingkah polah SW yang tidak biasa itu, orang-orang jadi ingin melihat.

"Lalu terjadilah eksploitasi. Ini memprihatinkan," kata Kak Seto.

Lalu siapa yang salah? Kak Seto mengaku tidak ingin menyalahkan orang tua sepenuhnya. Menurutnya, kondisi lingkungan tempat SW tinggal juga sangat berpengaruh.

"Menyalahkan orang tua sepenuhnya tentu juga tidak bisa. Kita harus lihat apakah lingkungannya juga membiarkan atau tidak," kata Kak Seto.
Seto Mulyadi akan berkoordinasi dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur untuk segera menangani anak yang belum genap 4 tahun itu.

"Kita akan berkoordinasi supaya mereka menangani masalah ini segera," kata Seto Mulyadi saat berbincang dengan detikcom, Rabu (31/3/2010).

Pria yang akrab disapa Kak Seto itu mengatakan, SW sebaiknya diperiksa baik secara psikis dan fisik. SW harus ditangani oleh psikolog anak untuk memperbaiki tingkah lakunya.

"Selain itu, sebaiknya juga dibawa ke dokter untuk diperiksa kesehatannya. Dia juga harus menjalani sejumlah terapi ya," kata Kak Seto.

Kak Seto juga berharap, SW dapat segera pulih dan menjadi anak-anak yang sesuai usianya. "Kita harapkan ini bisa diatasi segera. Mohon semua pihak ikut membantu," katanya.
sumber : detik
0 komentar

Selasa, 30 Maret 2010

TILPER 2010

Cuplikan Video Pembukaan acara Temu Ilmiah Pelajar Muhammadiyah Se-Kabupaten Klaten di SMP Muhammadiyah 1 Klaten.

0 komentar

Senin, 29 Maret 2010

Tuhan Dalam Bahasa Cinta

Cakep Bener
Add caption

Ada sebuah cerita yang pernah saya baca dari buku yang ditulis oleh Arvan Pradiansyah tentang seorang guru dan murid yang paling disayanginya. Suatu sang guru itu menyuruh seluruh muridnya untuk membeli seekor ayam. Masing-masing disuruh menyembelih ayam itu di tempat yang tak seorangpun dapat melihatnya. Sang guru hanya berpesan agar mereka kembali paling lambat saat matahari terbenam.

Saat mereka kembali, semua murid membawa ayam sembelihan mereka ke hadapan sang guru. Namun anehnya murid kesayangan itu kembali dengan membawa seekor ayam yang masih hidup. Tentu saja hal ini menjadi bahan tertawaan murid-murid yang lain.


Si Guru kemudian menanyakan bagaimana mereka menjalankan perintahnya. Murid pertama mengatakan bahwa ia membawa ayam itu kerumahnya, mengunci pintu kemudian menyembelihnya. Murid kedua mengatakan bahwa ia membawa ayam tersebut ke rumahnya, mengunci pintu, menutup tirai, kemudian masuk kedalam lemari tertutup, lalu menyembelihnya. Murid ketiga juga membawa ayam itu ke dalam lemari tertutup, namun ia menutup matanya dengan kain sehingga ia sendiripun tak melihat proses penyembelihan tersebut. Murid lainnya pergi ke aderah gelap, yang terpencil di dalam hutan. Murid terakhir pergi ke sebuah gua yang gelap gulita.

Akhirnya tibalah giliran murid yang termuda. Ia menundukkan kepalanya dengan malu. Ayamnya masih berkotek di dalam pelukannya. Dengan nada lirih ia berkata, " Aku telah membawa ayam ini ke dalam rumah. Tapi tuhan berada disegala sisi rumah itu. Aku pergi ke tempat paling terpencil di hutan, tetapi Tuhan tetap ikut bersamaku. Bahkan di gua paling gelap sekalipun Tuhan berada disana. Tak ada satu tempatpun dimana Tuhan tak dapat melihatku." Sejak saat itu kecemburuan murid-murid yang lain langsung sirna. Mereka sadar mengapa sang guru paling mencintai muridnya yang satu ini.

Teman-teman sekalian, andaikan saja semua orang di Indonesia berperilaku seperti murid ini tadi, maka masalah korupsi yang menjadi musuh kita bersama akan segera selesai. Merasakan kehadiran Tuhan adalah wujud tertinggi dari kejujuran dan integritas seseorang. Perilaku ini seringkali kita tunjukkan saat berpuasa. Bukankah tak ada orang yang tahu kalau kita menelan seteguk air? Namun betapapun kita tak mau melakukannya karena kita tahu Tuhan senantiasa ada di dekat kita. Inilah sebenarnya yang dimaksud dengan bertakwa.
Share/Bookmark

0 komentar

Minggu, 28 Maret 2010

Harus Optimis


Assalamualaikum, wr.wb
Malam ini pukul 23.32 WIB Minggu 28 Maret 2010, terinspirasi dan teringat dengan perjuangan seorang ibu "Suwati" itu nama ibu saya. Yang telah memperjuangkan saya untuk lahir dan bangkit dari tidur dan lelapku saat di kandungannya. Saat di dalam kandungan banyak sekali pelajaran yang bisa saya ambil. Disana kita belajar, mendengar dan merasakan rangsangan dari ibu kita yang selalu membelai kita saat di kandungan itu.

Setelah keluar dari kandungan ibu, perlu diketahui juga bahwa kita ini sudah disuruh belajar oleh Sang Pencipta. Dari mulai bejalar bicara, belajar tengkurap, belajar berdiri, belajar berjalan, belajar berlari... kemudian belajar terbang (maksudnya naik pesawat, hehehe...). Kita bisa bicara mulai dari mengucap "mama", "mimi", "papa", "pipi", dan seterusnya. Kita ini telah melewati rangkaian proses belajar yang sangat luar biasa hingga sampai pada diri kita yang sekarang ini. Yang tidak pernah lepas dari proses belajar tersebut adalah tantangan, hambatan, keterbatasan sumber daya dan uji ketabahan.

Oleh karena itu, kita pasti pernah menghadapi masa-masa sulit dan prihatin. Seperti ketika ingin kuliah, tapi tidak ada biaya. Sementara penghasilan masih pas-pasan untuk makan dan biaya kebutuhan hidup sehari-hari. Atau ketika kuliah S2 di Perguruan Tinggi favorit yang sangat mahal namun istri sakit, melahirkan, atau yang lain yang membutuhkan banyak biaya. Di saat-saat seperti itulah optimisme dibutuhkan. Optimisme adalah keyakinan diri bahwa kita pasti bisa menghadapi keadaan apa pun yang harus kita hadapi.

Dari sudut pandang kecerdasan emosional; optimisme, seperti harapan, berarti memiliki pengharapan yang kuat bahwa secara umum, segala sesuatu dalam kehidupan akan beres, kendati ditimpa kemunduran dan frustasi. Optimisme merupakan sikap yang menyangga orang agar jangan sampai terjatuh ke dalam kemasabodohan, keputusasaan, atau depresi bila dihadang kesulitan.

Martin Seligman, ahli psikologi di University of Pennsylvania menyimpulkan bahwa orang yang optimis menganggap kegagalan disebabkan oleh sesuatu hal yang dapat diubah sehingga mereka dapat berhasil pada masa-masa mendatang; sementara orang yang pesimis menerima kegagalan sebagai kesalahannya sendiri, menganggapnya berasal dari pembawaan yang telah mendarah daging yang tidak dapat mereka ubah. Demikianlah hal penting mengenai optimisme yang dijelaskan Daniel Goleman dalam bukunya, Emotional Intelligence, yang pada awal kemunculannya membuat heboh dunia.

Banyak pelajar kita yang merasakan betapa pedihnya ketika tamat SMA ingin melanjutkan kuliah, tapi tidak ada biaya. Akhirnya mereka terpaksa harus masuk Hard University atau universitas kehidupan yang berhadapan langsung dengan kesulitan, persaingan dan kerasnya kehidupan. Jika mereka masih menyimpan impian, harapan dan tetap optimis bahwa suatu hari nanti pasti ada jalan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, pasti akan terbuka jalan untuk mewujudkan impian itu. Namun sebaliknya, jika keinginan untuk melanjutkan kuliah lagi telah padam maka hampir bisa dipastikan, sampai SMA saja pendidikan formal mereka.

Masih banyak anak muda yang bernasib kurang beruntung. Misalnya mengalami keterbatasan ekonomi, walaupun otaknya mungkin cerdas dan ingin menempuh pendidikan setinggi mungkin tetapi terpaksa mengubur impiannya karena keterbatasan tersebut. Harapannya terkubur oleh kekurangan, optimismenya terkikis oleh keadaan. Akhirnya mereka menjalani hidup apa adanya, yang penting bisa makan, berpakaian dan hidup seperti orang pada umumnya. Padahal sesungguhnya mereka bisa berbuat lebih dari itu. Ini hanyalah sebagai gambaran bahwa sikap optimis itu sangat diperlukan jika kita didera berbagai masalah dan kesulitan. Oleh karena itu, kita harus tetap optimis dalam menatap masa depan; tidak loyo, putus asa, atau pasrah secara pasif dalam menghadapi nasib yang kurang menguntungkan. Lihat bangsa Jepang yang hancur porak poranda setelah di bom atom ketika Perang Dunia II, tetapi mereka bisa bangkit dan maju seperti sekarang.

Sikap mental orang pesimis menjurus kepada keputusasaan, sikap mental orang optimis memancarkan harapan. Sikap mental kedua, yaitu orang optimis yang harus kita peluk erat. Optimis sepanjang waktu akan membuat kita tetap bersemangat menjalani hari-hari yang kadang kita rasa membosankan. Saat kita di berada bawah, mungkin kita tidak suka, apalagi menikmatinya. Saat kita menjadi orang yang disuruh-suruh, ditekan, harus begini dan begitu; menuruti apa pun kata bos atau atasan kita... lama-lama mana tahan! Di saat seperti itulah kita butuh kesabaran ekstra, dan sekali lagi, tetap optimis bahwa tidak selamanya kita akan sepeti itu. Kita harus berubah dan bergerak maju; itu harga mati yang harus dibayar jika kita tidak ingin selalu menjadi orang yang diinjak-injak harga diri dan kebebasannya. Namun, mana mungkin kita akan maju jika kita loyo? Mana mungkin kita menjadi lebih baik dan berkualitas jika kita pesimis? Mana mungkin kita sukses jika kita tidak punya harapan?

Optimislah sepanjang waktu karena optimis itu melahirkan semangat untuk menjalani dan mengisi setiap waktu hidup kita dengan prestasi terbaik. Apa pun profesi kita saat ini, dengan optimisme kita akan melakukan perkerjaan dengan sebaik-baiknya. Kita tidak takut menghadapi tantangan. Kita tidak miris menghadapi dunia yang selalu berubah dan menuntut perubahan diri kita juga. Jaman dahulu orang bepergian naik hewan, seperti kuda, keledai atau onta. Di abad 20, manusia sudah sampai di bulan, dan sekarang dunia seakan tak berjarak dengan canggihnya teknologi informasi. Internet sudah menjangkau di seluruh pelosok dunia.

Jika teknologi saja terus berkembang maka mau tidak mau pikiran kita juga harus berkembang. Pikiran yang berkembang adalah milik orang-orang yang optimis sepanjang waktu, tidak peduli ekonomi sedang makmur maupun krisis. Kitalah yang harus menjadi orang-orang yang optimis tersebut; yang senantiasa menatap masa depan dengan penuh harapan dan persepsi bahwa masa depan adalah masa yang penuh kesuksesan bagi kita.

Kita harus selalu memiliki keyakinan bahwa hari esok selalu labih baik dari sekarang dan masa depan pada akhirnya adalah masa-masa indah yang bertabur kesuksesan. Kita tidak punya pilihan jika ingin sukses, yakni dengan menjadikan hari esok selalu lebih baik dari sekarang. Karena jika hari ini sama dengan kemarin, kita termasuk orang yang rugi. Dan apabila hari ini lebih buruk dengan hari kemarin maka kita termasuk orang yang celaka (bangkrut).

Berusahalah untuk senantiasa berubah menjadi lebih baik waktu demi waktu sehingga hidup kita juga akan berubah. Apa pun definisi kesuksesan menurut kita, untuk mencapainya kita dituntut untuk berubah sehingga kita memiliki kualitas diri yang layak mendapatkan kesuksesan yang kita idam-idamkan tersebut.

Tetaplah optimis, Allah selalu bersama kita!
0 komentar

Kamis, 25 Maret 2010

Visi dan Misi IPM

Visi Ikatan Pelajar Muhammadiyah

Terwujudnya pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil 
dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam sehingga
terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Misi Ikatan Pelajar Muhammadiyah

1.  Memperjuangkan nilai-nilai Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin.
2. Meningkatkan kapasitas kepemimpinan pelajar muslim melalui kaderisasi, pendampingan, dan advokasi.
3.  Meningkatkan kesadaran pelajar tentang ilmu pengetahuan, keterampilan dan tekhnologi.
4.  Mengembangkan potensi pelajar muslim guna membentuk masyarakat muslim yang sebenar-benarnya.

0 komentar

Rabu, 24 Maret 2010

Doc. Foto Kegiatan

I'm Din Samsudin

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Siip

Hahaha

heeemmmm

Share/Bookmark
0 komentar

Thanks To PP IPM

Assalamualaikum wr. wb


Terimakasih saya ucapkan kepada Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang telah menyelenggarakan Lomba dan Memelihara Blog Dakwah Pelajar Muhammadiyah. Lomba yang dilaksanakan dalam rangka menyemarakkan Muktamar 17 dan Milad 50 Tahun IPM, Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan dan Bidang Kajian dan Dakwah Islam Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah bekerjasama dengan Panitia Pusat Muktamar IPM ini pastinya sangat bermanfaat bagi pelajar dan pecinta blogger yang ada di Indonesia.

Saya berharap dengan adanya lomba ini, kita sebagai pelajar bisa lebih melek dengan yang namanya dunia maya. Jangan sampai kita terpuruk atau tertinggal dengan perkembangan jaman dan perkembangan tekhnologi internet. Kita sebagai pelajar yang kritis, dan Islami yang mempunyai budi pekerti yang baik kepada siapa saja yang ada disekitar kita. Maka kita harus bisa mengaplikasikannya di dunia maya, jangan hanya di dunia nyata. 

Dalam mensyiarkan dakwah Islam tidak hanya dilakukan dalam bentuk sceramah di masjid atau di pertemuan-pertemuan khusus, tetapi bisa dilakukan dengan menggunakan dan memanfaatkan yang namanya dunia maya. Perlu kita ketahui juga bahwa orang-orang sekarang lebih suka dengan yang namanya instan dan mudah serta cepat "dalam mendapatkan informasi".

Dengan hadirnya lomba ini saya sangat senang sekali, karena dengan mencanangkan lomba pembuatan dan pemeliharaan blog dakwah pelajar muhammadiyah ini, pelajar Muhammadiyah bisa lebih aktif dan mengapresiasikan metode dan cara dakwah lewat internet. Dan saya ucapkan selamat dan sukses kepada Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang telah menyelenggarakan lomba ini. Semoga tercipta Blogger Dakwah Sejati Muhammadiyah. Amien

Share/Bookmark
0 komentar
 
 

© Heru Cahyono Copyright by "Gerakan Pelajar Kreatif"

Template by Blogger Templates | Blog-HowToTricks