Dalam kehidupan kita hampir semua yang ada pada diri kita berbahan bangunan penuh cinta. Ketika kita lahir dari sebuh pelukan ayah dan ibu yang dilandasi dengan cinta. Begitu kita minum, ibu menyusui dengan penuh cinta untuk sang buah hati. Banyak ayah yang membungkus makanannya kala teringat buah hatinya. Bahkan alampun menyediakan makanan dan minuman untuk kita dengan penuh cinta.
Perilaku kehidupan seperti siklus Sunatullah atau hukum Allah pada alam. Disaat Matahari menyinari bumi membawa kehangatan tubuh. Disaat malam tiba seperti kata Hana, Matahari sedang bobok. Sama dalam siklus kehidupan kita Disaat kebahagiaan hadir kita mudah tertawa dan disaat penuh kedukaan kitapun menangis. Semua datang silih berganti.
Maka saya teringat satu hadis Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi wa Salam yang suka sekali dihapalkan oleh Hana, putri saya. 'al-Mukminu lil mukmini kal bun-yaani yasyuddu ba'dhuhu ba'dhaa.' artinya, orang mukmin dengan mukmin lainnya bagaikan bangunan yang saling menguatkan antara satu dengan yang lainnya (HR. Mutafaqun 'Alaih).
Makna pesan hadis ini mengajak kita agar kita menjadi orang yang menguatkan penuh cinta bagi saudara-saudara kita yang sedang dirundung duka atau penderitaan. Kita bagaikan bangunan satu sama lain. Menguatkan berarti saling mengokohkan bangunan kehidupan kita. Jika kehidupan kita berbahan bangunan cinta, bukankah sudah seharusnya kita juga menguatkan penuh cinta untuk orang-orang disekeliling kita? Sebab cinta anda adalah diri anda yang sesungguhnya. Itulah indahnya cinta.
Heru Cahyono, Mahasiswa Akademi Akuntansi Muhammadiyah Klaten, Sekretaris Umum PD IPM Klaten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar