Selasa, 18 Mei 2010

Menebarkan Kasih sayang

Hamba ar-Rahman (Maha Penyayang) adalah mereka yang berjalan diatas muka bumi dengan rendah hati, jika diajak bicara oleh kaum yang jahil mereka mengucap 'Salam Sejahtera.' (QS. al-Furqan : 63).

Ayat diatas menyiratkan bahwa menebarkan kasih sayang dengan kerendahan hati akan memberikan rasa damai pada orang lain. Dampaknya akan mendorong orang lain juga melakukan hal yang sama. MIsalnya, bila kita hendak berangkat ke kantor atau memulai aktifitas memberikan salam dan senyuman kepada pasangan hidup kita atau kepada anak kita tentunya akan memberi kedamaian dihatinya sehingga orang-orang yang kita tinggalkan juga dengan mudah menyebarkan rasa damai itu untuk orang-orang disekelilingnya.

Berbeda bila kita menyebarkan energi kebencian. Justru akan menyumbat saluran kasih sayang dan rasa kedamaian dihati orang-orang sekeliling kita. Misalnya, sewaktu kita berangkat kerja sambil marah-marah dengan pasangan hidup kita atau anak kita selain mereka menjadi sebel dengan kita, kita bekerja juga tidak nyaman karena dihati merasa ada yang mengganjal.

Alangkah indahnya bila hidup kita menyebarkan kasih sayang pada semua. Kasih sayang memberikan dampak kedamaian dan ketenteraman bagi orang lain sehingga dampaknya orang lainpun juga menyebarkan kasih sayang bagi orang sekelilingnya. Sebagai hamba ar-Rahman tugas kitalah menyebarkan sifat ar-Rahman. karena energi kasih sayang senantiasa akan memantulkan kepada semua yang ujungnya berimbas pada diri kita.

Yuk, tebarkan kasih sayang..
Heru Cahyono, Sekretaris Umum PD IPM Klaten, Mahasiswa Akademi Akuntansi Muhammadiyah Klaten
1 komentar

Senin, 17 Mei 2010

Hanung: Pendiri Muhammadiyah Seorang Pemuda

Yogyakarta – Sutradara Film Ayat Ayat Cinta, Hanung Bramantyo, terus bersemangat mewujudkan impiannya untuk memfilmkan kisah Pendiri Persyarikatan Muhammadiyah, Kyai Haji Ahmad Dahlan. Ahad (16/05/2010) Sutradara peraih Piala Citra FFI 2005 dan 2007 ini menyatakan bahwa proses pembuatan film yang berkisah Kyai Dahlan berumur 15 hingga 44 tahun ini sudah tahap persiapan pengambilan gambar.

Hanung dalam acara syukuran dimulainya proses syuting di Kantor PP Muhammadiyah, Jl Cik Di Tiro Yogyakarta, itu memaparkan bahwa film ini merupakan film yang akan memberikan gambaran bahwa sebenarnya Muhammadiyah adalah organisasi Islam yang didirikan oleh anak-anak muda. “Selama ini Kyai Dahlan yang dikenal anak-anak muda sekarang adalah orang tua, karena foto yang ada sekarang foto ketika berumur 54 tahun, sehingga dianggap mereka Muhammadiyah didirikan oleh orang-orang tua” terangnya.

Menurut Hanung sebenarnya sejak umur 21 tahun Ahmad Dahlan yang pada masa mudanya bernama Muhammad Darwis itu sudah memulai gerakannya memurnikan Islam, disaat Ahmad Dahlan pulang dari Makkah yang pertama. Sehingga sosok Ahmad Dahlan ini seperti layaknya anak-anak muda sekarang yang pulang belajar dari luar negeri, bisa dari Amerika atau dari negara lainnya dan kemudian ingin merubah lingkungannya.

“Sosok Ahmad Dahlan atau Darwis Muda ini membuat saya berfikir dimana disaat Indonesia belum lahir, disaat Indonesia belum impor internet dari Amerika, anak muda Muhammad Darwis yang berumur 21 tahun itu sudah mampu berjuang untuk merubah lingkungannya” kata suami Zaskia Adya Mecca itu.

“Keinginan beliau tidaklah besar-besar sebenarnya, bukan seperti seorang Sukarno yang ingin mengubah Dunia. Dahlan pada mulanya hanya ingin mengubah kampungnya saja” lanjutnya.

Pencerahan Anak Muda

Keinginan untuk menghadirkan gambaran perintisan Muhammadiyah oleh anak-anak muda kauman ini juga didukung dengan dilibatkannya artis-artis muda seperti Ihsan “Indonesian Idol” dan Luqman Sardi (Muhammad Darwis - Ahmad Dahlan), Zaskia Adya Mecca (Nyi Walidah muda), Giring Nidji (Kyai Suja’ muda), dan Denis Adiswara (Kyai Hisyam muda). Penggarapan Soundtracknya pun menurut Aris Muda Irawan dari Multi Vision Plus Pictures dipercayakan kepada Grup Band Nidji yang sebelumnya juga sukses menggarap Soundtrack Film kehidupan sekolah Muhammadiyah di Belitong, Laskar Pelangi.

Menurut hasil riset dalam pembuatan skenario film ini, Muhammadiyah pada tahun 1912 didirikan oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan yang waktu itu berusia 44 tahun, dengan 6 anggota pertama yang diantaranya bernama Muhammad Danil (Kemudian bernama Kyai Suja’ ) dan Muhammad Jazuri (Kemudian bernama Kyai Fahruddin) adalah anak-anak muda Kampung Kauman.

Jauh sebelum pendirian Muhammadiyah tersebut, diusia 21 tahun Ahmad Dahlan telah memulai gerakannya didampingi istrinya, Nyai Walidah untuk memurnikan sekaligus memodernkan pengamalan Islam warga Yogyakarta dan sekitarnya walaupun sempat dijuluki Kyai Kafir. Sejarah mencatat adanya Geger Al Maun karena Ahmad Dahlan bersama para muridnya mengumpulkan para pengemis dan gelandangan di pasara beringharjo untuk dimandikan dan dibawa ke Langgar (Surau) nya.

Pada kesempatan lain juga terjadi bagaimana Kyai Ahmad Dahlan harus kehilangan Langgarnya karena Kyai Kholil Kamaludiningrat, Penghulu Keraton Yogyakarta waktu itu tidak berkenan dengan upaya pelurusan arah kiblat masjid Besar Kauman, pendirian sekolah Islam dengan metode barat dan juga member kesempatan peran perempuan di wilayah publik yang kesemuanya terjadi sebelum Muhammadiyah berdiri.

Riset ini didukung oleh para tokoh seperti Lembaga Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Abdul Munir Mulkan, Drs. Adhabi Dharban SU, Keluarga Besar Kyai Haji Ahmad Dahlan dan juga tokoh – tokoh di Kauman Yogyakarta berdasarkan buku- buku dan interpretasi mereka tentang sosok Kyai Dahlan. Sumber : http://www.muhammadiyah.or.id/
0 komentar

Jumat, 14 Mei 2010

Gerakan Pelajar Kreatif, Jargon IPM 2010-2016

Sleman, Yogyakarta – Hasil pertemuan awal tim materi Muktamar Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) ke – 17 di Kaliurang, Sleman, Yogyakarta menghasilkan visi IPM 2010 – 2016 yaitu IPM sebagai Gerakan Pelajar Kreatif.

Demikian yang disampaikan Ahmad Sarkawi, anggota tim materi yang berasal dari Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah. “Sebelum kita menyusun materi Muktamar IPM 2010 kita terlebih dahulu menyusun rencana strategis (renstra) IPM dalam kurun waktu 6 tahun ke depan atau 3 periode ke depan, ini penting sebagai landasan dalam menyusun materi Muktamar IPM 2010”, kata Sarkawi. Ini merupakan budaya baru dalam tubuh IPM, walaupun embrionya sudah ada sejak tahun 2000, namun belum menjadi ruh gerakan di IPM tambahnya.

Pertemuan Ini menghasilkan beberapa evaluasi tentang banyak hal ditubuh IPM salah satunya adalah pelajar yang selama ini masih menjadi objek gerakan belum dimaksimalkan menjadi subjek gerakan (regulasi umur yang harus diperjelas), belum lagi permasalahan permusyawaratan yang semraut akibat jadwal Muktamar IPM yang tidak jelas dan lemahnya pengawasan dari pimpinan di atasnya jika terjadi keterlambatan dalam permusyawartannya, ini semua mengakibatkan gerakan IPM menjadi lambat dan kurang responsif karena keputusan tidak akan pernah sampai ke akar rumput.

Sementara itu, Ari Nurrohman, Ketua Tim Materi Muktamar IPM yang berasal dari PW IPM lampung mengatakan bahwa Pertemuan pertama ini berlangsung selama 4 hari (19 – 22 April 2010) dan hasilnya akan kami sempurnakan lagi pada pertemuan ke-2 tim kami tanggal 14 – 16 Mei 2010 di Bogor, Jawa Barat, sehingga nantinya materi Muktamar yang sudah kami susun akan segera kami distribusikan maksimal tanggal 20 Mei 2010. Agenda berikutnya adalah Lokakarya Materi Muktamar IPM yang akan kami laksanakan di Kampus Universitas Muhammadiyah Malang pada awal bulan Juni 2010, namun untuk tanggal pastinya akan segera kami sampaikan agar teman – teman PW IPM se-Indonesia dapat hadir dan berpartisipasi dalam menyempurnakan materi yang akan menjadi guide IPM ke depan.

Berikut adalah susunan Tim Materi Muktamar Ikatan Pelajar Muhammadiyah 2010 di Bantul, Ari Nurrohman asal PW IPM Lampung (Ketua), Ahsanurrizal asal PW IPM Kalimantan Selatan (Sekretaris) , Faizal Azmi asal PW IPM Sumatera Utara (anggota), Rizky Putro Dewantoro asal PW IPM DKI Jakarta (anggota) , Arif Hidayatulloh asal PW IPM Daerah Istimewa Yogyakarta (anggota), Ahmad Sarkawi asal PP IPM (anggota) dan Abdul Rahman Syahputra Batubara asal dari PP IPM (anggota). (arp)


sumber : http://ipm.or. id/index. php?option= com_content&view=article&id=341:ahmad- sarkawi-gerakan- pelajar-kreatif- jargon-ipm- 2010-2016&catid=30:berita&Itemid=67
0 komentar

Kekayaan Hati

Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya harta benda tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah kekayaan hati. (Bukhari - Muslim) .

Hadist diatas menyiratkan bahwa kekayaan bukan pada harta benda namun pada kekayaan hati. Betapa indah dan mulianya bila hati penuh kekayaan yang berwujud cinta kasih dan senyuman pada sesama sehingga tidak ada ruang untuk membenci dan menyakiti siapapun.

Siapa yang tidak ingin tampil menawan? Seburuk apapun kita berusaha untuk bisa tampil mempesona namun pesona tubuh dan wajah tidak pernah abadi. Seiring waktu fisik kita makin melemah dan wajah tampak tidak lagi menawan. Hanya kecantikan batin yang bisa abadi. Itulah hati yang terindah tampil penuh pesona.

Kekayaan hati bisa diperoleh siapapun. Tidak peduli apapun kedudukannya, wajahnya ganteng atau jelek. Bila seseorang memiliki hati yang indah dan mulia dari dalam bisa memancar keluar menebarkan cinta kasih dan senyuman pada sesama sehingga dimanapun kita berada, kita memberikan rasa damai kepada siapapun yang berada disisi kita. Itulah makna kekayaan hati.
 
Heru Cahyono, Sekretaris Umum PD IPM Klaten, Mahasiswa Akademi Akuntansi Muhamamdiyah Klaten.
0 komentar

Kamis, 13 Mei 2010

Ma Xiuxian, Murid SD Tertua di Dunia

Ada sebuah kisah di dataran China, tepatnya di Kota Jinan, Provinsi Shandong. Seorang nenek berusia 102 tahun bertekad menuntut ilmunya dengan menjadi murid salah satu sekolah dasar di daerah setempat. Dialah Ma Xiuxian, sosok nenek tersebut. Sosok yang tidak berlebihan jika disebut sebagai murid SD tertua di dunia.
 
Luar biasa, memang. Di usia yang tidak semua orang bisa mencapainya itu, Ma masih memiliki motivasi dan keinginan untuk bisa belajar selayaknya seorang anak kecil.

Melihat betapa bersemangatnya Ma untuk menghabiskan sisa usianya yang sudah sangat senja dan hanya tersisa hitungan hari demi hari tersebut, tidakkah membuat mata hati kita tergerak untuk lebih bersemangat menuntut ilmu, sampai kapan pun dan dalam kondisi seperti apa pun?

Kisah tentang Ma yang dikutip dari Kompasiana cukup memberikan inspirasi bahwa betapa sangat berharganya ilmu, bahkan di sisa hidup yang sudah senja sekalipun.

Heru Cahyono, Sekretaris Umum PD IPM Klaten, Mahasiswa Akademi Akuntansi Muhammadiyah Klaten.
0 komentar

Rabu, 12 Mei 2010

Mengolah Kebencian Menjadi Cinta

Disaat kehidupan penuh kebahagiaan, tiba-tiba dihempas oleh peristiwa yang mengejutkan. Kita kehilangan orang yang kita cintai atau kehilangan kedudukan, mungkin jabatan. Tanpa kita sadari kemudian kita mencari kambing hitam. Mencari seseorang yang patut kita persalahkan. Kebencian menjadi nyata. Kemarahan tak terelakkan. Dendam menjadi menguat dalam hati.

Tapi pernah kita menyadari bahwa peristiwa itu sesungguhnya telah mengantarkan jiwa ke pintu gerbang kemuliaan. Dengan melalui berbagai penderitaan, ujian, kecemasan dan kesedihan sesungguhnya Allah telah meletakkan diri kita sebagai kekasihNya. Kekasih yang memahami makna cinta. Kita sebagi wujud wakil diriNya, penyebar cinta dan kasih sayang. Perwujudan dari sifat Rahman dan RahimNya. Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Kebencian pada dasarnya wujud manusiawi pada diri kita ketika kita sedang ditimpa ujian dan penderitaan karena kita memang merasa perlu mencari orang lain yang dipersalahkan. Membiarkan diri penuh kebencian di dalam hidup justru menambah penderitaan dengan derita. menyiram luka dengan air garam. Menambah perih dengan keperihan yang lebih dalam. Air mata menetes tanpa muara.

Mengolah kebencian menjadi cinta, kita maknai bahwa setiap peristiwa apapun yang terjadi pada diri kita adalah sebagai perwujudan kita sebagai seorang Mukmin. Nabi Muhammad menyebutkan sebagai sesuatu yang menakjubkan pada diri seorang mukmin sebab peristiwa apapun yang terjadi pada dirinya semuanya terasa indah. Mendapatkan nikmat dirinya bersyukur, mendapatkan musibah dirinya bersabar. 
 
Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Bila mendapatkan nikmat, ia bersyukur dan syukur itu baik baginya. Bila mendapatkan cobaan, ia bersabar dan sabar itu baik baginya. (HR. Muslim).

Tidak ada kebencian. Tidak ada kemarahan. Tidak ada dendam karena seorang mukmin menyakini bahwa semua itu wujud kasih sayang Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Bila kita tahu semua itu adalah wujud kasih sayang Allah, lantas kenapa kita harus membenci makhluknya? Itulah cinta kita sebagai wujud kasih sayang Allah kepada diri kita.

*Materi On Air 'Power of Peace' di Radio Bahana Jakarta 101.8 FM dengan Tema 'Mengolah Kebencian Menjadi Cinta' jam 6 s.d 7 malam ini, tanggal 12 Mei 2010.
Heru Cahyono
0 komentar

90 % Pelajar Indonesia Di Luar Negeri Pasti Kembali Lagi

Sudah bukan kabar yang mengejutkan bahwa jika pelajar, ilmuwan, dan tenaga terdidik yang di luar negeri jarang balik ke Indonesia. Namun, bagaimana jika informasi yang sudah disebarkan oleh berbagai media bertahun-tahun lamanya itu ternyata tidak seluruhnya benar?

Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora) Andi Malarangeng, Selasa (11/5), menyatakan 90% orang Indonesia yang belajar atau bekerja di luar negeri pasti akan kembali ke tanah air. Oleh karenanya, ia tidak terlalu kuatir dengan adanya berita-berita miring mengenai pelajar atau ilmuwan Indonesia yang lebih kerasan di negara-negara lain dibandingkan negari sendiri.

Menurut Andi, di Indonesia banyak mimpi yang bisa diwujudkan. Apalagi di kota besar, seperti Jakarta dan lainnya, dipastikan ada banyak lahan yang bisa digarap.

Dalam kesempatan yang sama, Menegpora mendorong putera-puteri bangsa khususnya para mahasiswa Indonesia agar mengukur diri dengan universitas lain di luar negeri karena ia yakin mahasiswa Indonesia memiliki daya saing yang cukup baik. Sumber : http://www.jawabn.com/

Heru Cahyono
0 komentar

Lomba Blog Pelajar Muhamamdiyah Masih di Buka

Berdasarkan informasi yang saya dapat di websitenya Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah, bahwa Panitia Muktamar IPM memperpanjang masa Pendaftaran Lomba Blog Pelajar Muhammadiyah yang awalnya lomba ditutup pada tanggal 25 April 2010 sekarang pendaftaran menjadi ditutup besuk tanggal 15 Mei 2010, dengan masa pembuatan dan pengisian blog menajadi 15 Mei 2010-14 Juni 2010.

Ini kesempatan yang luar biasa buat semua kader-kader IPM se-Indonesia untuk mengikuti dan bersaing dalam pembuatan dan pengisian blog. Hal ini sangat diharapkan dan dihimbau oleh Panitia Muktamar IPM kepada semua kader untuk mengikutinya. Agar para kader IPM tidak ketinggalan di dunia Tekhnologi yaitu berupa mengikuti lomba pengisian dan perawatan Blog.

Nah, Buat temen-temen kader IPM yang belum bisa buat blog, makanya temen-temen harus mengikuti lomba blog ini, agar kalian nanti tidak ketinggalan perkembangan tekhnologi. Atau mungkin temen-temen kader IPM ada yang belum bisa sama sekali membuat Blog, temen-temen bisa hubungin saya atau ketemuan dengan saya, nanti saya ajarin dan saya bimbing.

Silahkan temen-temen kader IPM ayo jangan takut untuk mengikuti lomba ini, kita banyak temen kader yang bisa membuat blog, mohon dimanfaatkan. Dengan senang hati saya membuka penawaran dan bimbingan kepada temen-temen yang berkenan untuk belajar bersama membuat dan merawat blog. Saya tunggu kabar dari temen-temen semuanya.

Heru Cahyono, Sekretaris Umum PD IPM Klaten
1 komentar

Selasa, 11 Mei 2010

Membalas Cacian dengan Senyuman

Malam belum begitu larut. Seorang istri menunggu suaminya pulang kerja. Membantu sang buah hati mengerjakan PR. Terdengar suara motor. Pertanda suaminya telah pulang. Disambut dengan penuh suka cita. Berebut menyambut kedatangannya. Wajahnya terlihat letih dan lelah. Sepanjang hari pekerjaan menumpuk. bukan senyuman yang didapat. Suami itu membentak istrinya. Istrinya membalas dengan senyuman. mencium tangan Sang Suami tercinta.

'Ayah, sudah saya siapkan air hangat untukmu,' kata Sang Istri.

Suaminya bergegas mengambil handuk. Suaminya terheran. Bentakannya dibalas dengan senyuman. Setelah usai mandi dan sholat. Letih dan penat telah hilang. Suami menghampiri istrinya. Ditelinga membisikkan kata, 'Mah, maafin ayah ya..' Suami istri itu saling berpandangan. Anaknya memeluk ibundanya dari belakang. Terdengar suara tertawa riuh. Air mata itu mengalir. Terasa damai dihati.

Ketika kita melakukan perbuatan baik tetapi dibalas dengan cacian, berarti kita telah memasuki gerbang maaf, ikhlas, cinta dan kasih sayang. Maka tersenyumlah sebab itu adalah anugerah yang terindah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala karena Allah menempatkan diri kita pada derajat sebagai kekasihNya yang mampu mengolah kebencian menjadi kesejukan hati, mengolah cacian menjadi senyuman. Maka hidup ini terasa indah. Tersenyumlah!

'Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. (QS. an-Nahl : 128).
 
Heru Cahyono, Sekretaris Umum PD IPM Klaten, Mahasiswa Akademi Akuntansi Muhammadiyah Klaten
0 komentar

Senin, 10 Mei 2010

Bahasa Indonesia: Ngulang (SMA)

Dalam laporan Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan, Mungin Eddy Wibowo menuturkan, kebanyakan mata pelajaran yang diulang pada Ujian Nasional (UN) Ulangan adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki tingkat kelulusan terendah, sebanyak 75 persen siswa yang tidak lulus UN Utama, gagal di mata pelajaran bahasa Indonesia.
 
Dalam laporannya Mungin juga mengatakan bahwa “UN Ulangan ini dilaksanakan di tiap propinsi, ada 2 mata pelajaran yang diujikan hari ini yaitu mata pelajaran bahasa Indonesia dan mata pelajaran sesuai dengan program studinya,” 

Kemendiknas sudah menyiapkan 3 paket soal UN sebelum penyelenggaraan UN tahun ini yaitu UN Utama, UN Ulangan, UN Cadangan. Semua soal-soal UN Ulangan disusun oleh persatuan guru mata pelajaran yang membuat soal UN termasuk UN Ulangan.
 
Siswa setelah lulus UN Ulangan akan mendapatkan surat keterangan hasil UN yang mencantumkan dua nilai yaitu nilai UN utama dan nilai UN ulangan. Pencantuman dua nilai tersebut untuk membedakan siwa yang mengulang UN dengan siswa lulus UN utama.

Diutarakannya, pengawasan UN tidak berbeda dengan UN Utama. Demikian juga dengan tingkat kesulitan UN Ulangan sama dengan UN Utama. Pengumuman hasil UN Ulangan akan diumumkan di pada 8 Juni nanti.

“ Sejauh ini pelaksanaan UN Ulangan berjalan dengan lancar,” katanya. Setelah UN Ulangan SMA, pada tanggal 17-20 Mei nanti akan diadakan UN Ulangan SMP dan sederajatnya. Sumber : Republika

By : Heru Cahyono.




0 komentar

Kamis, 06 Mei 2010

Allah Senantiasa Bersama Kita

Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa dan berbuat kebaikan (QS. an-Nahl : 128).

Ditengah hidup penuh kegalauan, resah dan kesepian. Takut akan hilangnya sebuah harapan, kehilangan impian, tidak tahu apa yang akan terjadi di esok hari. Hal itu muncul karena fitrah kita sebagai manusia. Maka tidak usah khawatir karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala selalu bersama kita. Bila kita mengingatNya, hati kita menjadi tenteram dan kedamaian dalam hidup kita.

Dalam ayat diatas mengisyaratkan kepada kita sesungguhnya Allah akan mengabulkan doa kita dan membantu kita dikala hati kita sedang gelisah, resah dan merasa kesepian. Bagi kita sebagai orang yang bertaqwa setiap permohonan akan dikabulkan oleh Allah apabila disertai dengan perbuatan baik terhadap sesama.

Disetiap langkah yang kita lakukan, disetiap perbuatan yang kita kerjakan kita senantiasa bersama Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Bila kita seolah-olah tidak mampu melihatNya maka Allah melihat diri kita. Sebagaimana hadist Nabi yang berbunyi.

' Ketika Malaikat jibril bertanya kepada Nabi, 'Beritahukan kepadaku tentang ihsan (kebaikan). Nabi menjawab, 'Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihatNya. Jika engkau tidak melihatNya, Dia melihatmu.' (HR. Bukhari & Muslim).

Sungguh indahnya hidup ini bila dalam kehidupan sehari-hari kita bisa merasakan hidup kita bersama Allah. Kita mampu dalam kesendirian kita bersama Allah, dalam duka kita bersama Allah, dalam kesedihan kita bersama Allah, dalam keadaan bahagia kita bersama Allah, dalam keadaan gembira kita bersama Allah. Menjadikan hidup kita senantiasa bersama Allah dalam kondisi apapun sehingga kita mendapatkan kasih sayang Allah.

'Sesungguhnya kasih sayang Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat kebaikan.' (QS. al-A'raf : 56).
0 komentar

Sejarah IPM

Dalam Anggaran Rumah Tangga Ikatan Pelajar Muhammadiyah pasal 1 tentang Keberadaan Organisasi di jelaskan bahwa Ikatan Pelajar Muhammadiyah ebrdiri pada tanggal 5 Shafar 1318 H, bertepatan dengan tanggal 18 Juli 1961 M dalam Konferensi Pemuda Muhammadiyah di Surakarta. Pernah mengalami perubahan menjadi IRM dan kini berganti lagi menjadi IPM.

IPM pernah berubah nama menjadi IRM yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Pimpinan Pusat Ikatan Remaja Muhammadiyah No. VI/PP.IRM/1992 tertanggal 24 Rabbiul Akhir 1413 H, bertepatan dengan tanggal 22 Oktober 1992 dan disahkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Surat Keputusan No. 53/SK/IV.13/1.b/1992 tertanggal 22 jumadil Awal 1413 H bertepatan pada tanggal 18 November 1992. Kemudian Berganti kembali menjadi IPM tanggal 28 Oktober 2008 M pada saat Muktamar XVI IRM di Solo.


0 komentar

Ayo Daftar Jadi Penggembira Muktamar IPM

Tak terasa waktu terus berjalan, dan semakin dekat pula Muktamar IPM Setengah Abad yang rencananya akan dilaksanakan di Kota Gudeg Yogyakarta. Banyak sekali persiapan dari segala pihak elemen Panitia dan Penggembira yang akan ikut serta merayakan dan meramaikan Muktamar IPM yang bersamaan dengan Muktamarnya Muhammadiyah 1 Abad.

Nah pada kesempatan kali ini akan saya sampaikan bagaimana prosedur untuk menjadi penggembira Muktamar IPM Setengah Abad, Muktamar Muhammadiyah 1 Abad, dan Muktamar Aisyiyah:

Adapun prosedur pendaftaran penggembira adalah sebagai berikut :

1. Mengisi blanko pendaftaran yang sudah disediakan Seksi Penggembira Panitia Penerima Muktamar. Pengisian ini dilakukan secara kolektif (misalnya cabang, ranting, atau amal usaha), bukan perorangan;
2. Blangko yang sudah diisi dikirim ke Panitia Penerima Muktamar Muhammadiyah ke-46, bisa melalui pos atau dibawa langsung. Alamat Panitia Penerima Muktamar di Jalan Gedong Kuning No 130-B Yogyakarta 55171, telp 0274-377078, Fax 0274-371718;
3. Biaya pendaftaran Rp 5.000 ( lima ribu rupiah) per penggembira yang bisa ditransfer ke nomer rekening panitia atau diantar langsung ke Sekretariat Panitia Penerima. Biaya tersebut untuk mengganti pembuatan tanda pengenal sebagai penggembira, buku saku, dan asuransi kecelakan. Rekening bank Panitia Muktamar di:
* Bank Mandiri Cabang Sudirman Yogyakarta a/n Persyarikatan Muhammadiyah/PPM-46 nomor rekening 1370006489773;
* Bank Syariah Mandiri Cabang Cik Ditiro Yogyakarta a/n Pan. Penerima Muktamar Muh. 46 nomor rekening 0300106190
4. Panitia segera menindaklanjuti setiap formulir yang diterima, di antaranya dengan mempersiapkan tanda pengenal dan penginapan. Tanda pengenal akan dikirimkan ke masing-masing kelompok yang sudah mendaftar. Sedangkan tempat menginap disusun berdasarkan urutan pendaftaran. Pendaftar awal akan ditempatkan pada lokasi yang dekat dengan penyelenggaraan muktamar;
5. Batas akhir pendaftaran adalah dua minggu sebelum muktamar berlangsung.

Formulir Pendaftaran Penggembira dapat didownload di : http://ipm.or.id/index.php?option=com_rokdownloads&view=file&Itemid=66&task=download&id=24

Sumber : http://www.facebook.com/profile.php?id=100000091916678#!/notes/ikatan-pelajar-muhammadiyah/prosedur-pendaftaran-penggembira-muktamar-ipm/434077477655

Heru Cahyono, Sekretaris Umum PD IPM Klaten
0 komentar

Senin, 03 Mei 2010

Konser Musik Seruling Pecahkan Rekor MURI

Konser musik seruling yang diikuti 5.168 pelajar dari SMP dan SMA di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Senin, berhasil memecahkan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Perwakilan MURI, Sri Widawati di sela-sela penyerahan sertifikat MURI atas rekor baru tersebut di Alun-alun Kudus, mengatakan rekor konser musik seruling dengan jumlah peserta terbanyak pernah diraih SD Karangturi Semarang dengan jumlah peniup sebanyak 600 siswa.
Rekor tersebut berhasil dipatahkan oleh Kota Kediri karena jumlah pesertanya mencapai 3.415 orang.
"Hari ini (3/5), Kabupaten Kudus berhasil memecahkan rekor baru dengan jumlah peniup seruling mencapai 5.168 orang," ujarnya.
Rekor baru tersebut, kata dia, terdaftar dalam catatan MURI ke 4.259.
"Kabupaten Kudus tidak hanya sekali memecahkan rekor MURI, karena sebelumnya juga pernah memecahkan rekor serupa," ujarnya.
Rekor yang pernah diraih sebelumnya, yakni replika menara Kudus dengan makanan jenang Kudus, parade pelajar dan santri terbanyak, posko sadar pemilu dengan jumlah terbanyak, bendera suporter Persiku terbesar, dan konvoi sepeda motor dengan formasi angka kemerdekaan 17 Agustus 1945 pada saat perayaan Hari Kemerdekaan RI.
Sementara itu, Ketua Penyelenggara, Oky Sudarto, mengatakan jumlah pelajar yang mendukung kegiatan tiup seruling pada Hardiknas tahun ini sebanyak 5.168 pelajar dari 31 SMP dan 20 SMA se-Kabupaten Kudus.
"Tujuan meniup seruling untuk melatih kerjasama antarpelajar dan bermusik agar menghasilkan nada yang seirama," ujarnya.
Selain itu, kata dia, untuk mendapatkan alat musik tersebut juga cukup mudah.
Untuk persiapannya, kata dia, dilakukan sejak awal Maret 2010, khususnya untuk pelajar SMP. "Sedangkan untuk pelajar SMA persiapannya hanya sepekan," ujarnya.
Bupati Kudus Musthofa Wardoyo memberikan apresiasi atas prestasi yang diraih Kudus dalam hal memainkan musik seruling dengan jumlah peserta terbanyak.
Sedangkan dua lagu daerah yang dimainkan, yakni ondhel-ondhel dan suwe ora jamu, kata dia, bertujuan untuk menyadarkan generasi muda agar lebih mengenal budaya daerah. Sumber : http://www.kapanlagi.com/

Heru Cahyono, Sekretaris Umum PD IPM Klaten
0 komentar
 
 

© Heru Cahyono Copyright by "Gerakan Pelajar Kreatif"

Template by Blogger Templates | Blog-HowToTricks