Selasa, 20 Juli 2010

Rayakan Milad IPM ke-49 dengan Lomba Masak

Klaten. Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Klaten akan menyelenggarakan perayaan Milad IPM yang ke-49 dengan acara Refleksi perjalanan IPM dan lomba masak yang di dukung oleh Bidang ASKO.

Perayaan Milad yang di selenggarakan di SD Negeri 1 Majegan Klaten ini mengundang beberapa IPMawan dan IPMawati dari Pimpinan Ranting dan Pimpinan Cabang serta dari temen-temen komunitas Sekolah Kader PD IPM Klaten. Dan tak lupa para alumni IPM Klaten juga di undang dalam acara ini.

Harapan dari semua panitia yang menyelenggarakan acara ini adalah untuk merefleksi perjalanan IPM dari sejak jamannya pertama lahir hingga sekarang. Dalam hal pengakraban dan pemantaban serta mempererat tali persaudaraan antar pengurus dan anggota IPM Se-Klaten.

Semoga dengan adanya peringatan ini IPM Kabupaten Klaten semakin jaya dan tetap eksis dalam menjalankan amanah yang di emban selama periode 2009-2011. Salam dari Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Klaten.

IPM Jaya......!!!!
IPM Jaya......!!!!
0 komentar

Jumat, 16 Juli 2010

IPM Utamakan Terbentuknya Pelajar Kreatif

Bantul – Muktamar adalah permusyawaratan tertinggi di IPM, disinilah aspirasi dari seluruh wilayah akan dapat disampaikan terkait arah gerakan ikatan. Demikian yang disampaikan Dwi Arya Kusuma selaku ketua organisasi Pimpinan Pusat IPM dalam Jumpa Pers yang di adakan hari ini di balai desa Bantul Warung.
Menurut penjelasan Ipmawan Dwi Arya, muktamar IPM kali ini juga akan membacakan keputusan yang telah ditetapkan Konferensi Pimpinan Wilayah IPM di Mataram desember 2009 lalu, tentang arah gerak IPM yang mengutamakan terbentuknya pelajar kreatif. “Muktamar kali ini akan membacakan keputusan yang telah ditetapkan di Muktamar Mataram tahun 2009, dengan arah gerakan yang mengutamakan terbentuknya pelajar Kreatif serta diharapkan dapat mempertebal kepedulian IPM pada pelajar” ujarnya.
Dalam Jumpa Pers hari Jumat 2 Juli 2010, hadir pula Ipmawan Dedet Putra Hendriko selaku sekretaris Panitia Pemilihan Pusat PP IPM yang menjelaskan kerja panlih yang telah menyeleksi calon ketua umum dan formatur sejak bulan maret lalu. “Tim Panlih sudah sejak bulan Maret yang lalu menyeleksi orang-orang yang ingin masuk ke Pimpinan Pusat IPM” jelasnya.
Sampai saat ini Panlihpus belum bisa menyampaikan siapa saja calon-calon yang akan dipilih di muktamar, karena akan ditetapkan di Konferensi Pimpinan Wilayah yang dilaksanakan Jum’at 2 Juli 2010 di aula Pemda Bantul. “Keputusan pencalonan akan ditetapkan di konpiwil pra muktamar ini” terangnya. (Tim Media Center IPM)
0 komentar

Resepsi Muktamar, Pembuktian Eksistensi Seni Muhammadiyah

Yogyakarta - Dalam rangka Muktamar Muhammadiyah yang ke-46,Pimpinam Pusat Muhammadiyah mengadakan acara tasyakuran (3/7) yang bertempat di Stadion Mandala krida. Acara yang bertujuan membuktikan eksistensi seni dan kebudayaan islam Muhammadiyah ini diawali oleh penampilan dari TK Bustanul Athfal ( TK ABA ) se DIY, dengan 1000 personil yang menampilkan senam payung.

Acara beranjak pada sambutan-sambutan. Heri Zudianto selaku walikota sekaligus ketua panitia Muktamar Muhammadiyah meminta maaf kepada peserta apabila ada ketidak nyamanan yang dirasakan oleh peserta. Selanjutnya sambutan disampaikan oleh H.Agung Danarto,MA, beliau menyampaikan bahwa Muhammmadiya telah memiliki banyak amal usaha, seperti; sekolah. Rumah sakit. Panti asuhan, dll.
“Maka Muhammadiyah dituntut untuk merevitalisasi gerakannya,”tutur H. Agung Danarto.
Sambutan yang terakhir datang dari Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin. Beliau menjelaskan, Muhammadiyah telah bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menampilkan kesenian yang sesuai dengan kearifan lokal. “Dengan acara ini membuktikan bahwa Muhammadiyah juga mengembangkan seni budaya,” tutur Ketua PP Muhammadiyah asal NTB tersebut.
Salah satu bagian acara yang mengesankan pada malam itu adalah pembacaan puisi dari sastrawan kondang, Taufik Ismail. Sastrawan yang tumbuh dari Muhammadiyah itu membawakan puisi berjudul “Renungan 100 tahun rasa syukur dan doa bersama”.
Selanjutnya, acara menampilkan seni tari lintas nusantara yang dikoreograferi oleh Didik Nini Thowok. Dalam tari berdurasi 25 menit tersebut menampilkan seperti tari zapin (Sumatera), tari sajojo (Papua), Rodat Sari (DIY), tari perisai ( Kalimantan), dan tari ja’i (NTT). penampilan tari ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah juga mendukung untuk mengembangkan bidang seni dan budaya.
Penampilan lain yang memukau penonton adalah yaitu Kanjeng bersama MH Ainun Najib dan Novia Kolopaking yang mempersembahkan medley nusantara. Kiai kanjeng juga berkolaborasi dengan Muhammadiyah symponi orchestra serta SD dan SMP se-Yogyakarta dengan arahan konductor Dwiky Darmawan.
Selain itu ada pula penampilan Muhammadiyah Symfoni Orchestra bersama Nufi, Ita Purnamasari, dan Rafli.
Acara puncak yaitu kolaborasi musik dan tari kolosal dengan teknologi cahaya sky tracer dengan judul “Gerak melintas zaman”. Tari ini merupakan tarian model pertama di Indonesia. Koreografer dalam tari ini adalah Didik Nini Thowok, didampingi Satrio Handiono dan Agung Tri Yulianto.
Acara ini di tutup dengan pertunjukkan kembang api yang sangat luar biasa, di iringi dengan lagu tema muktamar “Ke jogja kita kembali”. Para penonton bersorak, mereka sangat antusias mengikuti acara ini.
0 komentar

KELUHAN DAN PUJIAN MEWARNAI LPJ PP IPM

Bantul (5/7) – Gedung Dakwah Muhammadiyah, keluhan dan pujian terlontar dari para muktamirin dalam menanggapi LPJ dari PP IPM yang telah dibacakan pada 4 Juli 2010.

Seorang IPMawan dari PW IPM Nangro Aceh Darussalam menggungkapkan harapannya supaya sistem kerja di PP IPM dapat ditingkatkan ditahun mendatang. PW IPM Lampung mengungkapkan keluhannya terhadap sistem kerja PP IPM, dia mempertanyakan prihal diubahnya IPM menjadi IRM dan kembali lagi menjadi IPM. Namun, beberapa peserta sedikit kecewa karena pertanyaan yang mereka ajukan tidak mendapat tanggapan dari PP IPM.
Sedangkan, PW IPM Banten merasa cukup puas dengan hasil kerja PP IPM, walaupun tetap memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun. Sejalan dengan PW IPM Banten, perwakilan PW IPM Jawa Barat pun puas dengan sistem kerja PP IPM.
Perwakilan dari PW IPM Jateng lebih banyak memberi kritikan mengenai sistem kerja PP IPM yang menurut mereka belum dirasakan hasilnya.“Pimpinan pusat itu harus bisa menjadi suri teladan untuk pimpinan yang ada dibawahnya, seperti PD (Pimpinan Daerah), PC (Pimpinan Cabang), dan PR (Pimpinan Ranting), dan menjalankan program kerja yang telah dirancang sesuai yang telah direncanakan,” ungkapnya.
Sejalan dengan PW IPM Jawa Tengah, PW IPM Jawa Timur juga memberikan kritik mereka atas kinerja kerja PP IPM.. “Kami dari PW IPM Jatim belum mendapat SK (Surat Keterangan), sehingga kami belum bisa merasakan hasil kerja PP IPM dengan maksinmal,” papar Afif Affandy selaku ketua PW IPM Jatim.
PW IPM Kalimantan Selatan yamg diwakili oleh seorang IPMawati mengungkapkan bahwa mereka merasa masih dianak tikrikan oleh PP IPM.. Sedangkan perwakilan dari Bali, Riau, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Selatan juga merasa tidak puas dengan hasil kerja PP IPM. Bahkan, seorang IPMawan dari PW IPM Sulawesi Selatan mendobrak ketidakpuasannya melalui pidato panjang, hingga Latif Ajron selaku pimpinan sidang memintanya untuk berhenti.

1 komentar

LANDASAN FILOSOFIS IPM, JANGAN SAMPAI DILUPAKAN

Bantul (6/7) - Landasan filosofis IPM merupakan cara berpikir dasar untuk dapat memahami Ideologi Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Landasan Filosofis ini berisi jatidiri dan hakekat IPM sebagai gerakan pelajar yang terdiri dari tiga hal, yaitu Muqoddimah anggaran dasar IPM, Kepribadian IPM, dan janji pelajar Muhammadiyah.

“ Muqaddimah Anggaran Dasar IPM dan Kepribadian IPM adalah pintu gerbang pertama untuk dapat memahami IPM,” ujar Heru Cahyono, Sekretaris Umum PD IPM Klaten saat ditemui tim media center muktamar IPM, Selasa 5 Juli 2010.
Heru selaku pimpinan sidang komisi A mengatakan bahwa landasan Filosofis sebenarnya tidak terlalu urgen untuk diperdebatkan, yang terpenting adalah paham terlebih dahulu sebelum benar-benar menjadi pimpinan IPM. Namun sekarang, sosialisasi mengenai isi landasan ini dirasakan belum benar-benar terlaksana dengan maksimal.
“Sebaiknya pimpinan IPM, di semua wilayah dan ditingkat apapun mengadakan kajian khusus mengenai penafsiran landasan IPM, supaya di antara para pimpinan IPM tidak terdapat pertentangan dasar ideologi,” ujar kader IPM asal Klaten tersebut. sumber: ipm.or.id
0 komentar

Ku Pimpin Komsisi A

Bantul, 6/7 Sidang komisi A, B dan C yang mestinya berlangsung dan selesai tadi malam, 5 Juli 2010 ternyata masih belum tuntas. Sidang komisi A yang saya pimpin bertempat di Gedung Muhammadiyah bisa selesai malam itu juga sementara sidang komisi B yang berlangsung di Pemda Bantul dan C yang berlangsung di Bank Bantul baru selesai pada hari selasa 6 Juli pukul 18.00 WIB. 

Pagi harinya, acara sosialisasi mata uang dari Bank Indonesia (BI) pun akhirnya hanya diikuti oleh komisi A dan C sedangkan komisi B masih mengikuti sidang. Setelah acara soosialisasi selesai, komisi C kembali ke tempat sidang, sehingga para peserta sidang komisi A “nganggur”.

Selama sidang komisi B dan C berlangsung, tidak ada kegiatan di Gedung Dakwah Muhammadiyah, hanya tampak beberapa muktamirin dari sidang komisi A yang sedang menyibukkan diri dengan mengunjungi bazar yang disekitar Gedung Dakwah Muhammadiyah Bantul, berbincang-bincang didalam ruangan dengan rekannya, atau hanya membaca buku. Akhirnya, para muktamirin komisi A memutuskan untuk kembali ke pemondokan supaya bisa istirahat dan dapat melanjutkan sidang selanjutnya, sambil menunggu para muktamirin dari komisi B dan komisi C menyelesaikan sidangnya masing-masing. sumber: ipm.or.id

0 komentar

Kamis, 15 Juli 2010

Jejak Muktamar IPM ke-17 (Q-zruh)

Ikatan Pelajar Muhammadiyah kembali Ke Djogdjakarta......
Muktamar ke-17 PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) yang berlangsung di Gedung Dakwah Muhammadiyah Bantul, Minggu (4/7), sempat diwarnai keributan ala anak-anak muda.

Sidang sempat diwarnai dengan perang mulut. Sebagian peserta yang emosi juga sempat memukul-mukul pintu ruangan.

Kekisruhan ini berawal dari kekecewaan sebagian peserta, terutama dari pengurus pimpinan daerah, yang merasa tak dilibatkan dalam pembahasan tata tertib pemilihan ketua umum. Selain itu, sebagian peserta yang datang jauh-jauh dari daerahnya ini juga kesal karena kurangnya fasilitas yang diterima mereka.

Perang mulut pun terjadi, dan untuk menenangkan suasan sidang pleno muktamar akhirnya ditunda dulu.

Ketua PDIPM Pare-pare, Burhanuddin, adalah salah satu anak muda yang mengkritik tajam muktamar kali ini. Dia menilai panitia muktamar tidak bisa memanusiakan peserta, yang telah datang jauh-jauh untuk ikut acara ini.

''Segala sesuatu harus didasarkan pada registrasi. Mau makan registrasi, mau tidur registrasi, kami sudah jauh-jauh datang untuk mengikutinya, kenapa harus dipersulit,'' tegas Burhanuddin.

Burhanuddin juga mempertanyakan keabsahan muktamar kali ini, yang pelaksanaannya dimajukan. Memang muktamar ini pelaksanaan dimajukan beberapa bulan lebih awal sebelum masa kepengurusan PP IPM 2008-2010 berakhir. ''Jika memang mendesak dan dimajukan, harusnya ditunjang dengan fasilitas,'' kata Burhanuddin. Tapi sekarangnya nyatanya panitia kelihatan tak siap sendiri, tuturnya.

Selain itu, Burhanuddin juga memprotres tata tertib untuk pemilihan calon ketua umum, yang dilakukan hanya dengan melibatkan pengurus wilayah. Ia merasa dalam pemilihan calon ketua umum ini para pengurus daerah telah ditinggalkan begitu saja.

Protes tentang tatib pemilihan calon ketua sendiri juga disampaikan oleh peserta-peserta dai Kalimantan dan DKI Jaya.

Akibat adanya keributan dan protes ini sidang terpaksa ditunda. Ketua Panitia Muktamar PP IPM, Fani Dirgantara, mengungkapkan bahwa sidang ditunda selama satu jam.

Fani mengatakan panitia berharap agar peserta dapat mentaati tata tertib. Sedang untuk persoalan fasilitas, Fani mengatakan ia akan membicarakan masalah ini dengan seksi-seksi yang mengurusinya.

nama yang menyatakan bersedian maju menjadi calon ketua umum.
0 komentar

Sabtu, 10 Juli 2010

Tugas Mulia

Suatu hari ada seorang pemuda sedang jalan-jalan di Komplek Perumahan. Ia melihat seorang anak laki-laki kecil sedang melompat naik turun di depan rumah yang besar dan bagus. Anak kecil itu ternyata sedang berusaha memencet bel pintu yang di samping rumah, tetapi tubuhnya yang kecil dan pendek agak kesulitan untuk mencapainya.

Terlintas dipikiran pemuda bahwa inilah tugas mulia membantu orang yang sedang dalam kesulitan sekalipun harus menolong anak kecil. Lalu pemuda itu menghampiri anak kecil itu sambil tersenyum dan membunyikan bel dengan kerasnya berkali-kali. 'Sekarang apa lagi adik kecil?'

Anak kecil itupun tertawa cekikikan dan mengatakan, 'Sekarang, Lari!!' Pemuda itu nampak kebingungan, akhirnya ikut lari setelah melihat yang punya rumah keluar dan berteriak...'Kurang Ajar, pagi-pagi udah ganggu rumah orang aja!'

Tugas mulia membantu orang lain tidaklah cukup namun juga harus jelas untuk apa hal itu kita lakukan, jangan sampai kita seperti pemuda itu. Semoga cerita diatas itu dapat membuat teman-teman tersenyum dihari yang indah ini, teriring doa, semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala melimpahkan kesehatan untuk anda dan keluarga, amin. Selamat menikmati hari libur bersama keluarga tercinta.

'Kasihilah makhluk di bumi, maka engkau dikasihi yang di langit.'(HR. Thabrani).
0 komentar

Kamis, 01 Juli 2010

Document KONPICABRAN

Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Klaten Telah melaksanakan Konferensi Pimpinan Cabang dan Ranting Se-Kabupaten Klaten yang telah dilaksanakan bulan lalu di SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara

0 komentar
 
 

© Heru Cahyono Copyright by "Gerakan Pelajar Kreatif"

Template by Blogger Templates | Blog-HowToTricks