Kamis, 02 September 2010

Menggapai Kasih Sayang Allah

Betapa indah dan mulianya hidup kita bila memiliki hati yang tidak punya ruang untuk membenci dan menyakiti orang lain. Yang ada hanya ruang senyuman dan cinta kasih yang tidak pernah kering, senantiasa berlimpah mengalir untuk sesama. Senyuman dan cinta kasih menyegarkan jiwa siapapun yang mendapatkannya. Alangkah indahnya hidup ini bila kita menjadi sumber mata air yang melimpahkan senyuman dan cinta kasih.

Setiap orang selalu ingin tampil cantik atau tampan. Sesederhana apapun kita selalu berusaha tampil indah mempesona, sedap dipandang mata. Namun kecantikan dan ketampanan tidaklah kekal dan abadi. Seiring waktu tubuh kita melemah dan tidak menawan lagi. Hanya kecantikan batinlah yang bisa menjadi abadi. Itulah kecantikan hati.

Kecantikan Hati bisa menjadi milik siapapun. Tidak peduli semenarik apapun dirinya dan sesederhana apapun penampilannya. Bila ada orang yang memiliki hati yang indah akan memancarkan pada wajah, perilaku dan tutur katanya, banyak sekali teman-teman yang datang untuk menghampiri dirinya, sekedar untuk singgah dan mendapatkan kesejukan jiwa. Semua menjadi terasa indah dipandang karena kekuatan keindahannya ada di dalam diri yang memancar keluar. Pancaran keindahan hati yang banyak dicari karena bersumber dari Kasih Sayang Allah.

Apabila bibir kita tersenyum, mampukah hati kita juga tersenyum? Disaat tangan memberi, apakah hati kita dengan tulus untuk berbagi? Jadikanlah hati kita memancarkan keindahan yang melimpahkan senyuman dan kasih sayang bagi sesama, sebab hanya dengan melimpahnya kasih sayang bagi sesama kita bisa menggapai kasih sayang Allah Subhanahu Wa Ta'ala.[heru cahyono]
4 komentar

Selasa, 31 Agustus 2010

Ramadhan Perekat Silaturahmi

Seperti biasanya di bulan suci Ramadhan kita seringkali mendapat undangan untuk berbuka puasa bersama. Momen buka puasa bersama hanya ada dibulan suci Ramadhan sebagai agenda perekat silaturrahmi antar keluarga, tetangga, sanak family atau teman sekantor. Bila dalam keseharian kita sibuk mengejar materi melupakan ikatan sosial, Ramadhan merupakan momen yang tepat untuk perekat silaturahmi kita.

Kebersamaan tidak selalu dalam bentuk melakukan aktifitas bersama-sama namun kebersamaan kita menemukan jalinan kehangatan hati dalam rupa persamaan. Pada bulan Ramadhan ini kita bisa bertegur sapa dengan tetangga sebelah rumah ketika sama-sama hendak pergi berangkat sholat tarawih. Bahkan bila ada tetangga yang malas sholat berjamaah di masjid, kita tidak sungkan untuk mengajaknya karena memang bulan Ramadhan momen yang tepat untuk mengajak dalam kebaikan dan keikhlasan dalam berbagi akan makin mempererat silaturahmi kita serta menghapus dosa-dosa kita. Sebagaimana Sabda Rasulullah.

'Tidaklah dua orang Muslim bertemu lalu bersalaman, melainkan dosa keduanya diampuni sebelum keduanya berpisah.' (HR. Abu Dawud).

Teman yang berbahagia, mari kita jadikan Ramadhan ini sebagai perekat silaturahmi kita sebagai sama-sama hamba Allah yang mensyukuri berkah Ramadhan sehingga memunculkan perasaan tenang dan nyaman pada diri kita juga pada diri orang lain sehingga kita bisa menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan ini dengan khusyuk dan nyaman untuk menggapai ridha Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Amin
1 komentar

Rabu, 18 Agustus 2010

Filosofi Hidup: Menulis Diatas Pasir

Sebuah filosofi hidup: menulis diatas pasir itu mudah. Tinggal ambil ranting kemudian buatlah sebuah tulisan. Anda bisa menulis sesuatu yang indah. Bahkan bukan hanya tulisan, istana pasir pun bisa dibuat dengan mudah.

Tahukah Anda, ada sesuatu dibalik kemudahan itu. Menulis diatas pasir memang mudah, tetapi mudah juga terhapus. Sapuan ombak lain, langsung menghapus tulisan indah yang sudah dibuat. Bahkan angin pun bisa menghapusnya.

Apa hikmahnya filosofi hidup ini?




Usaha dan hasil selalu berbanding lurus. Kita tidak bisa bermimpi untuk mendapatkan hasil yang bagus atau hebat tetapi dengan cara yang mudah. Untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik, tentu diperlukan usaha yang lebih besar.

Untuk memilih profesi, mana yang Anda pilih yang sulit atau yang mudah? Semakin sulit sebuah profesi, imbalannya yang semakin besar. Jika Anda berharap mendapatkan profesi mudah dengan penghasilan besar, mungkin Anda hanya mimpi. Jika ada, artinya Anda hanya “diberi” bukan imbalan. Namun siapa yang mau memberi? Mungkin orang tua Anda atau sudara Anda. Tapi seberapa banyak orang yang seberuntung itu?

Stop. Hentikan mengandai-ngandai diri menjadi anak dari seorang billionaire. Lupakan saja, sebab ada hal penting yang perlu kita lakukan. Jika Anda ingin mendapatkan imbalan besar, maka langkah pertamanya ialah dengan berusaha memantaskan diri untuk menerima imbalan besar. Baik dalam dunia karir maupun bisnis, keduanya sama.

Ada yang berkata, “Saya memiliki pekerjaan sulit dan berat tetapi saya menerima gaji yang kecil. Apakah berlaku imbalan sebanding dengan usaha pada diri saya?”

Tetap berlaku, sebab orang tersebut memang pantasnya mendapatkan gaji sebesar yang dia terima. Serius. Jika dia memang pantas mendapatkan gaji yang besar, maka perusahaan akan menaikan gajinya atau dia akan direkrut oleh perusahaan lain yang akan membayarnya lebih besar. Kenapa tidak? Karena dia memang belum pantas. Dia harus memantaskan diri untuk mendapatkan imbalan yang lebih besar. Jika perusahaannya tidak benar, memangnya di dunia ini hanya ada satu?

“Tapi, sulit nyari kerja lagi.”

Nah.. itu dia. Jelaslah dia memang belum pantas. Dia mengatakan sulit.

Jadi, jangan hanya memilih yang mudah-mudah saja. Kita juga perlu mempertimbangkan imbalannya. Jika ingin imbalan yang lebih besar, maka pantaskan diri untuk menerimanya. Pasir pantai hanya pantas menjadi alat tulis sementara. Jika tulisan Anda ingin lebih tahan lama, tulislah diatas batu karang. Memang sulit, tetapi hasilnya jauh lebih lama.

Belajar dan pengembangan diri memang sulit, perlu waktu, investasi, dan pengorbanan. Tapi hasilnya akan sangat berarti. Mudah-mudahan filosofi hidup ini memberikan hikmah kepada kita.[heru cahyono]
0 komentar

Bila Shaum Menjadi Benteng Individu Kita, Dimana Khilafah yang Menjadi Benteng Umat ?

Suatu waktu Rasulullah SAW bersabda: "Shaum itu adalah benteng (junnah). Maka, orang yang sedang shaum hendaknya tidak berkata jorok dan tidak bertindak bodoh. Apabila ada pihak yang memeranginya atau mengejeknya, maka katakanlah kepadanya 'Aku sedang berpuasa!' (beliau mengulanginya dua kali)" (HR. Bukhari, Muslim). Ada hal amat menarik dalam hadits ini. Shaum disebut sebagai junnah atau benteng. Junnah artinya penjaga (wiqoyah) dan penutup (satrah) dari terjerumusnya seseorang kedalam kemaksiatan yang menyebabkan pelakunya masuk neraka. Juga, junnah bermakna penjaga dari neraka karena menahan syahwat (al-Jami' ash-Shahih al-Mukhtashar, Juz II, hal. 670).

Hal ini menegaskan bahwa shaum (puasa) merupakan benteng yang sifatnya individual. Shaum menjadi penawar terhadap nafsu dan syahwat pribadi dan berujung pada penjagaan kemaksiatan secara individual. Perkara tersebut menjadi lebih jelas ketika kita memperhatikan penuturan Abdullah bin Mas'ud. Dahulu kala, beliau berjalan bersama dengan Rasulullah SAW. Pada saat berjalan bersama-sama itu, Nabi bersabda: "Barangsiapa yang sudah mampu, hendaklah dia kawin (menikah) karena menikah itu lebih bisa menundukkan pandangan dan lebih bisa menjaga kemaluan. Barangsiapa yang tidak sanggup (menikah) maka hendaklah dia berpuasa karena puasa itu akan menjadi benteng (wijaun) baginya" (HR. Bukhari). Hadits ini mengisyaratkan puasa sebagai benteng 'nafsu dan syahwat individual'. Karenanya, dapat dipahami bahwa shaum memang merupakan benteng individual.

Bila shaum merupakan benteng individual maka hal-hal yang merusak masyarakat, tentu, tidak dapat dicegah dan dijaga oleh semata-mata shaum. Namanya juga individual hanya akan dapat menuntaskan perkara yang sifatnya juga individual. Karenanya dapat dipahami mengapa kristenisasi masih terjadi, aliran sesat terus dibiarkan, peredaran video mesum tak terbendung, harta kekayaan rakyat terus digasak pejabat dan dijual kepada asing, korupsi para pejabat tambah menggila, stigma Islam dengan terorisme tak berhenti, pemutar balikan Islam ala liberal makin dilegalisasi. Adalah kurang relevan bila untuk melindungi umat dari semua itu sekedar mengandalkan shaum yang sifatnya individual.

Islam memang agama paripurna. Allah SWT bukan hanya mensyariatkan shaum sebagai benteng individual, melainkan juga mensyariatkan kepemimpinan umat (imamah, khilafah) sebagai benteng masyarakat secara keseluruhan. Berkaitan dengan masalah ini, Junjungan kita Muhammad SAW bersabda: "Dan sesungguhnya imam adalah laksana benteng (junnah), dimana orang-orang akan berperang mengikutinya dan berlindung dengannya. Maka jika dia memerintah dengan berlandaskan taqwa kepada Allah dan keadilan, maka dia akan mendapatkan pahala. Namun jika dia berkata sebaliknya maka dia akan menanggung dosa" (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari berbagai kitab hadits maupun syarahnya dapat dipahami bahwa istilah imam maksudnya sama dengan khilafah. Menurut Muhammad bin Ismail Abu Abdillah al-Bukhariy, imam disini maknanya pemerintah tertinggi yang mengurusi urusan umat. Dengan menjadi benteng, imam mencegah musuh menyakiti kaum Muslim dan mencegah masyarakat saling menyakiti satu sama lain (al-Jami' ash-Shahih al-Mukhtashar, Juz III, hal. 1080). Sementara itu, meminjam penjelasan Imam as-Suyuthi, imam sebagai benteng berarti imam sebagai pelindung sehingga dapat mencegah musuh menyakiti kaum Muslim dan mencegah masyarakat saling menyakiti satu sama lain. Juga, memelihara kekayaan Islam. Kaum Muslim bersama dengan imam tersebut memerangi kaum kafir, pembangkang dan penentang kekuasaan Islam, dan semua pelaku kerusakan. Imam melindungi umat dari seluruh keburukan musuh, pelaku kerusakan, dan kezhaliman (ad-Dibaj Syarhu Shahih Muslim bin al-Hujaj, Juz IV, hal. 454; Syarh an-Nawawi 'ala Muslim, Juz XII, hal. 230).

Kenyataan bahwa imam/khalifah sebagai benteng kaum Muslim ini dicatat dengan baik dalam sejarah Islam. Sekedar contoh, ketika Islam diterapkan pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz (rh), pendapatan Negara surplus hingga tak ada seorang pun yang berhak mendapatkan zakat. Rakyat betul-betul tersejahterakan. Dulu pernah ada tentara Romawi melecehkan perempuan dengan menarik jilbabnya, segeralah Khalifah Mu'tashim mengerahkan pasukan untuk melindungi keamanan dan kehormatan perempuan itu. Berbeda dengan itu, perempuan Islam sekarang nyawanya saja tidak dihargai. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), penjajahan AS di Afghanistan telah membunuh 2 juta perempuan muslimah, sementara sebanyak 744.000 perempuan Muslim di Irak tewas. Saat Islam diterapkan, kehormatan perempuan dijaga dengan sebaik-baiknya.

Nyatalah, kita perlu dua benteng. Shaum sebagai benteng individual, dan yang tak kalah pentingnya adalah khalifah sebagai benteng umat Islam secara keseluruhan. Karenanya, benteng individual yang diraih pada bulan Ramadhan selayaknya dijadikan modal untuk mewujudkan kekhilafahan sebagai benteng umat Islam dalam kehidupan. Insya Allah.[heru cahyono]
1 komentar

Rintihan Ibu Tak Tergantikan

Ada seorang pemuda menemui Rasulullah dan berkata, 'Wahai Rasul, ayah saya kini telah tiada, sedangkan ibu saya sudah tua. Kalau makan, saya haluskan dulu makanannya kemudian saya letakkan makanan itu ke dalam mulutnya, tak ubahnya anak kecil. Saya letakkan beliau dalam ayunan kain seperti bayi dan setelah itu saya mengayunnya sampai tertidur.'
Mendengar penuturan Rasulullah meneteskan air mata seraya mengatakan, 'Wahai anak muda, engkau telah mendapatkan keberhasilan yang sangat layak karena engkau memohon kepada Alloh dengan hati yang bersih dan niat yang tulus dan Alloh telah mengabulkan doamu.'

Anak muda itu bertanya, 'Wahai Nabi, apakah saya sudah dapat menggantikan jerih payah ibu saya?'

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam Bersabda, 'engkau takkan pernah bisa menggantikan semua jerih payahnya bahkan satu rintihan di antara rintihan-rintihannya pada saat melahirkan. Didunia ini tidak ada yang bisa bekerja keras yang melebihi dari yang dilakukan oleh seorang ibu.' (HR. Muslim).

Teman yang berbahagia, Itulah sebabnya menghormati ibu adalah sebuah keharusan. Rintihan ibu ketika melahirkan diri kita, rintihan ibu di kala malam tiba dan bermunajat untuk anaknya akan selalu didengarkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kesuksesan seorang anak berarti munajat yang didipanjatkan ibu. Mari kita muliakan Ibu yang setiap rintihannya tak akan pernah kita sanggup untuk menggantikannya.
0 komentar

Selasa, 10 Agustus 2010

"Juara" Hikmah Bulan Ramadhan

Marhaban Ya Ramadhan. Tak terasa besuk pagi kita semua umat islam yang ada di Indonesia dan Belahan dunia akan melaksanakan Ibadah Puasa yang bertepatan pada Tanggal 11 Agustus 2010 M atau bertepatan pada tanggal 1 Ramadhan 1431 H, saya sangat bersyukur bahwa hari itu juga bertepatan pada hari Lahir saya yaitu 11 Agustus 1990 dan sebelumnya saya pulang dari Jakarta dalam rangka mengambil hadiah Juara Pertama dari lomba Blog Dakwah Pelajar Se-Indonesia yang diselenggarakan oleh Panitia Muktamar ke 17 Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah.

Maka, sudah semestinya, sebagai seorang Muslim – sebagaimana dituntunkan oleh Rasulullah Muhammad Saw--– kita menyambutnya dengan suka cita dengan keimanan penuh. Kita tidak akan melaksanakan sesuatu dengan baik, kecuali jika kita mempersiapkan diri dengan baik pula. Begitupun dalam menyambut bulan Ramadhan. Rasulullah dan para shahabat sangat bersemangat tiap kali menyambut datangnya bulan Ramadhan. Mereka dengan sangat serius mempersiapkan diri agar bisa memasuki bulan Ramadhan dan melakukan segala amalan di dalamnya dengan penuh keimanan, keikhlasan, semangat dan kesungguhan. Maka, jelas sekali keberhasilan kita dalam menjalani seluruh amal shaleh pada bulan Ramadhan dan akhirnya dapat meraih seluruh kebaikan bulan Ramadhan, sangat dipengaruhi oleh sejauh mana kita mempersiapkan diri.

Persiapan paling penting yang harus kita lakukan adalah persiapan mental dan ilmu. Mempersiapkan mental artinya menyiapkan jiwa kita dengan cara membangkitkan suasana keimanan dan spirit, atau semangat ketakwaan pada diri kita. Cara yang paling manjur adalah dengan memperbanyak ibadah, khususnya puasa sunnah sebagaimanya dicontohnya oleh Rasulullah, dengan memperbanyak puasa Sya'ban, bahkan menyambungnya hingga bulan Ramadhan.



Mari Sambut Ramadhan

Sebentar lagi bulan Ramadhan akan tiba. Mari kita gunakan waktu yang bersisa di bulan Sya’ban ini untuk betul-betul menyiapkan diri memasuki bulan Ramadhan. Ajaklah diri, keluarga dan orang-orang yang ada di sekitar kita guna menyongsong datangnya bulan Ramadhan. Perbanyak puasa sunnah, baca al Qur’an dan telaah kandungannya, perbanyak sedekah dan amal shaleh lainnya, termasuk bergiat melakukan shalat tahajjud. Agar kita nanti mampu menjalani Ramadhan dengan penuh makna, maka hendaknya kita pun sejak sekarang menyiapkan diri melakukan amal kebaikan yang akan kita lakukan selama bulan Ramadhan.

Bulan Ramadhan adalah bulan ketaatan. Bulan Ramadhan adalah bulan murâqabah. Ramadhan juga adalah bulan pengorbanan di jalan Allah. Di dalamnya setiap muslim dituntut untuk berkorban dengan menahan rasa lapar dan dahaga demi meraih derajat taqwa. Taqwa adalah puncak hikmah dari ibadah shaum pada bulan Ramadhan. Perwujudan taqwa secara individu tidak lain adalah dengan melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya. Adapun perwujudan taqwa secara kolektif adalah dengan menerapkan syariah secara kaffah dalam seluruh aspek kehidupan. Puasa Ramadhan tentu kurang bermakna, jika tidak ditindaklanjuti oleh pelaksanaan syariah secara kaffah dalam kehidupan, karena justru itulah sesungguhnya wujud ketaqwaan yang hakiki.

Terakhir, marilah kita simak dan renungkan kembali penggal pesan-pesan Rasulullah yang disampaikan di penghujung bulan Sya’ban, sesaat sebelum memasuki bulan Ramadhan:

Wahai manusia, kalian telah dinaungi bulan yang agung, bulan penuh berkah, bulan yang di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Allah telah menjadikan puasa pada bulan itu sebagai suatu kewajiban dan shalat malamnya sebagai sunnah. Siapa saja yang ber-taqarrub di dalamnya dengan sebuah kebajikan, ia seperti melaksanakan kewajiban pada bulan yang lain. Siapa saja yang melaksanakan satu kewajiban di dalamnya, ia seperti melaksanakan 70 kewajiban pada bulan lainnya.

Bulan Ramadhan adalah bulan sabar; sabar pahalanya adalah surga. Ia juga bulan pelipur lara dan ditambahnya rezeki seorang mukmin. Siapa saja yang memberikan makanan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa, ia akan diampuni dosa-dosanya dan dibebaskan lehernya dari api neraka. Ia akan mendapatkan pahala orang itu tanpa mengurangi pahalanya sedikit pun.

Para Sahabat berkata, "Kami tidak memiliki sesuatu untuk memberi makan orang yang berpuasa puasa?" Rasulullah saw. menjawab:

Allah akan memberikan pahala kepada orang yang memberi makan untuk orang yang berbuka berpuasa meski dia hanya memberi sebutir kurma, seteguk air minum atau setelapak susu.

Ramadhan adalah bulan yang awalnya adalah rahmah, pertengahannya adalah maghfirah dan akhirnya adalah pembebasan dari api neraka. Siapa saja yang meringankan hamba sahayanya, Allah akan mengampuninya dan membebaskannya dari api neraka. Perbanyaklah pada dalam Ramadhan empat perkara, dua perkara yang Tuhan ridhai dan dua perkara yang kalian butuhkan. Dua perkara yang Tuhan ridhai adalah kesaksian Lâ ilâha illâ Allâh Muhammad Rasûlullâh dan permohonan ampunan kalian kepada-Nya. Adapun dua perkara yang kalian butuhkan adalah: kalian meminta kepada Allah surga dan berlindung kepada-Nya dari api neraka. (HR Ibn Khuzaimah dalam Shahih Ibn Khuzaimah dan al-Baihaqi di dalam Syu'âb al-Imân).


2 komentar

Jumat, 06 Agustus 2010

IPM : Turunkan Masa Carnival

Klaten. Semarak Dirgahayu Republik Indonesia ke-46 dan hari jadi Klaten yang ke 206 dilaksanakan kemaren Sabtu, 31 Juli 2010 dengan acara Carnival. Acara ini dilaksanakan sejak pukul 13.00 Siang hingga 16.30 WIB, start di Mulai dari Gor Gelar Sena hingga depan rumah Dinas Bupati Klaten. 

Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Klaten adalah salah satu peserta carnival yang mendapatkan nomor urut 48 juga ikut berperan dalam semarak carnival ini. Sejumlah kurang lebih dari 300 masa IPM se-Klaten dari Pimpinan Ranting, Cabang dan Daerah Turun ke Jalan dengan membawa bendera kebanggaan IPM dan dikibarkan sepanjang jalan dengan berjalan kaki.

Tidak hanya IPM saja yang mengikuti acara ini. Beberapa ortom Muhammadiyah juga turut menyemarakkan acara ini, yaitu Tapak Suci Putra Muhammadiyah Se-Kabupaten Klaten, dan HW  yang menggunakan atribut dan bendera yang mengidentitaskan ortomnya masing-masing.

Selamat Dirgahayu RI Ke-56 dan Hari Jadi Kota Klaten ke 206.
0 komentar

Selasa, 20 Juli 2010

Rayakan Milad IPM ke-49 dengan Lomba Masak

Klaten. Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Klaten akan menyelenggarakan perayaan Milad IPM yang ke-49 dengan acara Refleksi perjalanan IPM dan lomba masak yang di dukung oleh Bidang ASKO.

Perayaan Milad yang di selenggarakan di SD Negeri 1 Majegan Klaten ini mengundang beberapa IPMawan dan IPMawati dari Pimpinan Ranting dan Pimpinan Cabang serta dari temen-temen komunitas Sekolah Kader PD IPM Klaten. Dan tak lupa para alumni IPM Klaten juga di undang dalam acara ini.

Harapan dari semua panitia yang menyelenggarakan acara ini adalah untuk merefleksi perjalanan IPM dari sejak jamannya pertama lahir hingga sekarang. Dalam hal pengakraban dan pemantaban serta mempererat tali persaudaraan antar pengurus dan anggota IPM Se-Klaten.

Semoga dengan adanya peringatan ini IPM Kabupaten Klaten semakin jaya dan tetap eksis dalam menjalankan amanah yang di emban selama periode 2009-2011. Salam dari Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Klaten.

IPM Jaya......!!!!
IPM Jaya......!!!!
0 komentar

Jumat, 16 Juli 2010

IPM Utamakan Terbentuknya Pelajar Kreatif

Bantul – Muktamar adalah permusyawaratan tertinggi di IPM, disinilah aspirasi dari seluruh wilayah akan dapat disampaikan terkait arah gerakan ikatan. Demikian yang disampaikan Dwi Arya Kusuma selaku ketua organisasi Pimpinan Pusat IPM dalam Jumpa Pers yang di adakan hari ini di balai desa Bantul Warung.
Menurut penjelasan Ipmawan Dwi Arya, muktamar IPM kali ini juga akan membacakan keputusan yang telah ditetapkan Konferensi Pimpinan Wilayah IPM di Mataram desember 2009 lalu, tentang arah gerak IPM yang mengutamakan terbentuknya pelajar kreatif. “Muktamar kali ini akan membacakan keputusan yang telah ditetapkan di Muktamar Mataram tahun 2009, dengan arah gerakan yang mengutamakan terbentuknya pelajar Kreatif serta diharapkan dapat mempertebal kepedulian IPM pada pelajar” ujarnya.
Dalam Jumpa Pers hari Jumat 2 Juli 2010, hadir pula Ipmawan Dedet Putra Hendriko selaku sekretaris Panitia Pemilihan Pusat PP IPM yang menjelaskan kerja panlih yang telah menyeleksi calon ketua umum dan formatur sejak bulan maret lalu. “Tim Panlih sudah sejak bulan Maret yang lalu menyeleksi orang-orang yang ingin masuk ke Pimpinan Pusat IPM” jelasnya.
Sampai saat ini Panlihpus belum bisa menyampaikan siapa saja calon-calon yang akan dipilih di muktamar, karena akan ditetapkan di Konferensi Pimpinan Wilayah yang dilaksanakan Jum’at 2 Juli 2010 di aula Pemda Bantul. “Keputusan pencalonan akan ditetapkan di konpiwil pra muktamar ini” terangnya. (Tim Media Center IPM)
0 komentar

Resepsi Muktamar, Pembuktian Eksistensi Seni Muhammadiyah

Yogyakarta - Dalam rangka Muktamar Muhammadiyah yang ke-46,Pimpinam Pusat Muhammadiyah mengadakan acara tasyakuran (3/7) yang bertempat di Stadion Mandala krida. Acara yang bertujuan membuktikan eksistensi seni dan kebudayaan islam Muhammadiyah ini diawali oleh penampilan dari TK Bustanul Athfal ( TK ABA ) se DIY, dengan 1000 personil yang menampilkan senam payung.

Acara beranjak pada sambutan-sambutan. Heri Zudianto selaku walikota sekaligus ketua panitia Muktamar Muhammadiyah meminta maaf kepada peserta apabila ada ketidak nyamanan yang dirasakan oleh peserta. Selanjutnya sambutan disampaikan oleh H.Agung Danarto,MA, beliau menyampaikan bahwa Muhammmadiya telah memiliki banyak amal usaha, seperti; sekolah. Rumah sakit. Panti asuhan, dll.
“Maka Muhammadiyah dituntut untuk merevitalisasi gerakannya,”tutur H. Agung Danarto.
Sambutan yang terakhir datang dari Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin. Beliau menjelaskan, Muhammadiyah telah bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menampilkan kesenian yang sesuai dengan kearifan lokal. “Dengan acara ini membuktikan bahwa Muhammadiyah juga mengembangkan seni budaya,” tutur Ketua PP Muhammadiyah asal NTB tersebut.
Salah satu bagian acara yang mengesankan pada malam itu adalah pembacaan puisi dari sastrawan kondang, Taufik Ismail. Sastrawan yang tumbuh dari Muhammadiyah itu membawakan puisi berjudul “Renungan 100 tahun rasa syukur dan doa bersama”.
Selanjutnya, acara menampilkan seni tari lintas nusantara yang dikoreograferi oleh Didik Nini Thowok. Dalam tari berdurasi 25 menit tersebut menampilkan seperti tari zapin (Sumatera), tari sajojo (Papua), Rodat Sari (DIY), tari perisai ( Kalimantan), dan tari ja’i (NTT). penampilan tari ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah juga mendukung untuk mengembangkan bidang seni dan budaya.
Penampilan lain yang memukau penonton adalah yaitu Kanjeng bersama MH Ainun Najib dan Novia Kolopaking yang mempersembahkan medley nusantara. Kiai kanjeng juga berkolaborasi dengan Muhammadiyah symponi orchestra serta SD dan SMP se-Yogyakarta dengan arahan konductor Dwiky Darmawan.
Selain itu ada pula penampilan Muhammadiyah Symfoni Orchestra bersama Nufi, Ita Purnamasari, dan Rafli.
Acara puncak yaitu kolaborasi musik dan tari kolosal dengan teknologi cahaya sky tracer dengan judul “Gerak melintas zaman”. Tari ini merupakan tarian model pertama di Indonesia. Koreografer dalam tari ini adalah Didik Nini Thowok, didampingi Satrio Handiono dan Agung Tri Yulianto.
Acara ini di tutup dengan pertunjukkan kembang api yang sangat luar biasa, di iringi dengan lagu tema muktamar “Ke jogja kita kembali”. Para penonton bersorak, mereka sangat antusias mengikuti acara ini.
0 komentar

KELUHAN DAN PUJIAN MEWARNAI LPJ PP IPM

Bantul (5/7) – Gedung Dakwah Muhammadiyah, keluhan dan pujian terlontar dari para muktamirin dalam menanggapi LPJ dari PP IPM yang telah dibacakan pada 4 Juli 2010.

Seorang IPMawan dari PW IPM Nangro Aceh Darussalam menggungkapkan harapannya supaya sistem kerja di PP IPM dapat ditingkatkan ditahun mendatang. PW IPM Lampung mengungkapkan keluhannya terhadap sistem kerja PP IPM, dia mempertanyakan prihal diubahnya IPM menjadi IRM dan kembali lagi menjadi IPM. Namun, beberapa peserta sedikit kecewa karena pertanyaan yang mereka ajukan tidak mendapat tanggapan dari PP IPM.
Sedangkan, PW IPM Banten merasa cukup puas dengan hasil kerja PP IPM, walaupun tetap memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun. Sejalan dengan PW IPM Banten, perwakilan PW IPM Jawa Barat pun puas dengan sistem kerja PP IPM.
Perwakilan dari PW IPM Jateng lebih banyak memberi kritikan mengenai sistem kerja PP IPM yang menurut mereka belum dirasakan hasilnya.“Pimpinan pusat itu harus bisa menjadi suri teladan untuk pimpinan yang ada dibawahnya, seperti PD (Pimpinan Daerah), PC (Pimpinan Cabang), dan PR (Pimpinan Ranting), dan menjalankan program kerja yang telah dirancang sesuai yang telah direncanakan,” ungkapnya.
Sejalan dengan PW IPM Jawa Tengah, PW IPM Jawa Timur juga memberikan kritik mereka atas kinerja kerja PP IPM.. “Kami dari PW IPM Jatim belum mendapat SK (Surat Keterangan), sehingga kami belum bisa merasakan hasil kerja PP IPM dengan maksinmal,” papar Afif Affandy selaku ketua PW IPM Jatim.
PW IPM Kalimantan Selatan yamg diwakili oleh seorang IPMawati mengungkapkan bahwa mereka merasa masih dianak tikrikan oleh PP IPM.. Sedangkan perwakilan dari Bali, Riau, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Selatan juga merasa tidak puas dengan hasil kerja PP IPM. Bahkan, seorang IPMawan dari PW IPM Sulawesi Selatan mendobrak ketidakpuasannya melalui pidato panjang, hingga Latif Ajron selaku pimpinan sidang memintanya untuk berhenti.

1 komentar

LANDASAN FILOSOFIS IPM, JANGAN SAMPAI DILUPAKAN

Bantul (6/7) - Landasan filosofis IPM merupakan cara berpikir dasar untuk dapat memahami Ideologi Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Landasan Filosofis ini berisi jatidiri dan hakekat IPM sebagai gerakan pelajar yang terdiri dari tiga hal, yaitu Muqoddimah anggaran dasar IPM, Kepribadian IPM, dan janji pelajar Muhammadiyah.

“ Muqaddimah Anggaran Dasar IPM dan Kepribadian IPM adalah pintu gerbang pertama untuk dapat memahami IPM,” ujar Heru Cahyono, Sekretaris Umum PD IPM Klaten saat ditemui tim media center muktamar IPM, Selasa 5 Juli 2010.
Heru selaku pimpinan sidang komisi A mengatakan bahwa landasan Filosofis sebenarnya tidak terlalu urgen untuk diperdebatkan, yang terpenting adalah paham terlebih dahulu sebelum benar-benar menjadi pimpinan IPM. Namun sekarang, sosialisasi mengenai isi landasan ini dirasakan belum benar-benar terlaksana dengan maksimal.
“Sebaiknya pimpinan IPM, di semua wilayah dan ditingkat apapun mengadakan kajian khusus mengenai penafsiran landasan IPM, supaya di antara para pimpinan IPM tidak terdapat pertentangan dasar ideologi,” ujar kader IPM asal Klaten tersebut. sumber: ipm.or.id
0 komentar

Ku Pimpin Komsisi A

Bantul, 6/7 Sidang komisi A, B dan C yang mestinya berlangsung dan selesai tadi malam, 5 Juli 2010 ternyata masih belum tuntas. Sidang komisi A yang saya pimpin bertempat di Gedung Muhammadiyah bisa selesai malam itu juga sementara sidang komisi B yang berlangsung di Pemda Bantul dan C yang berlangsung di Bank Bantul baru selesai pada hari selasa 6 Juli pukul 18.00 WIB. 

Pagi harinya, acara sosialisasi mata uang dari Bank Indonesia (BI) pun akhirnya hanya diikuti oleh komisi A dan C sedangkan komisi B masih mengikuti sidang. Setelah acara soosialisasi selesai, komisi C kembali ke tempat sidang, sehingga para peserta sidang komisi A “nganggur”.

Selama sidang komisi B dan C berlangsung, tidak ada kegiatan di Gedung Dakwah Muhammadiyah, hanya tampak beberapa muktamirin dari sidang komisi A yang sedang menyibukkan diri dengan mengunjungi bazar yang disekitar Gedung Dakwah Muhammadiyah Bantul, berbincang-bincang didalam ruangan dengan rekannya, atau hanya membaca buku. Akhirnya, para muktamirin komisi A memutuskan untuk kembali ke pemondokan supaya bisa istirahat dan dapat melanjutkan sidang selanjutnya, sambil menunggu para muktamirin dari komisi B dan komisi C menyelesaikan sidangnya masing-masing. sumber: ipm.or.id

0 komentar

Kamis, 15 Juli 2010

Jejak Muktamar IPM ke-17 (Q-zruh)

Ikatan Pelajar Muhammadiyah kembali Ke Djogdjakarta......
Muktamar ke-17 PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) yang berlangsung di Gedung Dakwah Muhammadiyah Bantul, Minggu (4/7), sempat diwarnai keributan ala anak-anak muda.

Sidang sempat diwarnai dengan perang mulut. Sebagian peserta yang emosi juga sempat memukul-mukul pintu ruangan.

Kekisruhan ini berawal dari kekecewaan sebagian peserta, terutama dari pengurus pimpinan daerah, yang merasa tak dilibatkan dalam pembahasan tata tertib pemilihan ketua umum. Selain itu, sebagian peserta yang datang jauh-jauh dari daerahnya ini juga kesal karena kurangnya fasilitas yang diterima mereka.

Perang mulut pun terjadi, dan untuk menenangkan suasan sidang pleno muktamar akhirnya ditunda dulu.

Ketua PDIPM Pare-pare, Burhanuddin, adalah salah satu anak muda yang mengkritik tajam muktamar kali ini. Dia menilai panitia muktamar tidak bisa memanusiakan peserta, yang telah datang jauh-jauh untuk ikut acara ini.

''Segala sesuatu harus didasarkan pada registrasi. Mau makan registrasi, mau tidur registrasi, kami sudah jauh-jauh datang untuk mengikutinya, kenapa harus dipersulit,'' tegas Burhanuddin.

Burhanuddin juga mempertanyakan keabsahan muktamar kali ini, yang pelaksanaannya dimajukan. Memang muktamar ini pelaksanaan dimajukan beberapa bulan lebih awal sebelum masa kepengurusan PP IPM 2008-2010 berakhir. ''Jika memang mendesak dan dimajukan, harusnya ditunjang dengan fasilitas,'' kata Burhanuddin. Tapi sekarangnya nyatanya panitia kelihatan tak siap sendiri, tuturnya.

Selain itu, Burhanuddin juga memprotres tata tertib untuk pemilihan calon ketua umum, yang dilakukan hanya dengan melibatkan pengurus wilayah. Ia merasa dalam pemilihan calon ketua umum ini para pengurus daerah telah ditinggalkan begitu saja.

Protes tentang tatib pemilihan calon ketua sendiri juga disampaikan oleh peserta-peserta dai Kalimantan dan DKI Jaya.

Akibat adanya keributan dan protes ini sidang terpaksa ditunda. Ketua Panitia Muktamar PP IPM, Fani Dirgantara, mengungkapkan bahwa sidang ditunda selama satu jam.

Fani mengatakan panitia berharap agar peserta dapat mentaati tata tertib. Sedang untuk persoalan fasilitas, Fani mengatakan ia akan membicarakan masalah ini dengan seksi-seksi yang mengurusinya.

nama yang menyatakan bersedian maju menjadi calon ketua umum.
0 komentar

Sabtu, 10 Juli 2010

Tugas Mulia

Suatu hari ada seorang pemuda sedang jalan-jalan di Komplek Perumahan. Ia melihat seorang anak laki-laki kecil sedang melompat naik turun di depan rumah yang besar dan bagus. Anak kecil itu ternyata sedang berusaha memencet bel pintu yang di samping rumah, tetapi tubuhnya yang kecil dan pendek agak kesulitan untuk mencapainya.

Terlintas dipikiran pemuda bahwa inilah tugas mulia membantu orang yang sedang dalam kesulitan sekalipun harus menolong anak kecil. Lalu pemuda itu menghampiri anak kecil itu sambil tersenyum dan membunyikan bel dengan kerasnya berkali-kali. 'Sekarang apa lagi adik kecil?'

Anak kecil itupun tertawa cekikikan dan mengatakan, 'Sekarang, Lari!!' Pemuda itu nampak kebingungan, akhirnya ikut lari setelah melihat yang punya rumah keluar dan berteriak...'Kurang Ajar, pagi-pagi udah ganggu rumah orang aja!'

Tugas mulia membantu orang lain tidaklah cukup namun juga harus jelas untuk apa hal itu kita lakukan, jangan sampai kita seperti pemuda itu. Semoga cerita diatas itu dapat membuat teman-teman tersenyum dihari yang indah ini, teriring doa, semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala melimpahkan kesehatan untuk anda dan keluarga, amin. Selamat menikmati hari libur bersama keluarga tercinta.

'Kasihilah makhluk di bumi, maka engkau dikasihi yang di langit.'(HR. Thabrani).
0 komentar

Kamis, 01 Juli 2010

Document KONPICABRAN

Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Klaten Telah melaksanakan Konferensi Pimpinan Cabang dan Ranting Se-Kabupaten Klaten yang telah dilaksanakan bulan lalu di SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara

0 komentar

Selasa, 22 Juni 2010

Jadilah Seperti Pensil

Jadilah seperti Pensil
Seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat.
“Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? atau tentang aku?”
Mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya,
“Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu PENSIL yang nenek pakai. Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti”, ujar si nenek lagi.
Mendengar jawaban ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada si nenek ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai.
“Tapi nek, sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya”, Ujar si cucu.
Si nenek kemudian menjawab,
“Itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini. Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini”,
Si nenek kemudian menjelaskan 5 kualitas dari sebuah pensil.
Pertama:
Pensil mengingatkan kamu kalau kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya Allah, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya”.
Kedua:
Dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik”.
Ketiga:
Pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar”.
Keempat:
Bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu”.
Kelima:
Sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan…Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan tinggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan”. Sumber : Noor Photo
3 komentar

Mati Suri 2 Jam, Mengaku Melihat Alam Kubur, Setelah Sadar Hafal Al-Qur'an 30 Juz

Masyarakat Bengkalis dihebohkan dengan meninggalnya seorang gadis bernama Azlina (25) saat berobat di Mahkota Medical Center, Melaka, namun setelah dua jam tak bernafas ia akhirnya hidup kembali. Apa saja kisah yang dialami Azlina saat ia mati suri? Cerita mati surinya warga Desa Pematang Duku, Kecamatan Bengkalis benar-benar menjadi pembicaraan hangat, bahkan berita ini sampai ke Pakning dan kecamatan lainnya. Berbagai versi kematian pegawai honor Disperindag Pemkab Bengkalis inipun muncul. Bahkan masyarakatpun berbondong-bondong mendatangai kediamannya. Tak hanya warga, pejabatpun tak luput ingin tahu cerita pasti. Bahkan kemarin Ny Fauziah Syamsurizal datang ke rumah Azlina yang akrab di panggil Iin itu.

Sri Junjungan Televisi (SJTV) milik Pemkab Bengkalis menayangkan siaran langsung wawancara dengan Iin, ada keanehan yang terjadi. Saat itulah kepercayaan Riau Pos dan rekan-rekan media lainnya timbul akan kebenarannya cerita mati suri ini.

Keanehan yang dimaksud adalah, ketika siaran langsung yang juga disaksikan oleh masyarakat lewat layar monitor yang dipasang SJTV itu usai. Para kru kemudian mematikan semua LCD yang ada. Namun anehnya LCD tersebut tak mau mati, justru muncul di layar monitor sesosok tubuh berpostur besar seperti laki-laki. Kendati gambar yang muncul sedikit samar, namun jelas terlihat sosok itu berambut panjang dan bertanduk. Namun wajahnya tak kelihatan. Para wartawan yang hadir di ruang itu pada ketakutan. Namun sempat mengambil foto sosok itu. Kru SJTV ada yang menggigil dan menangis.

Foto itu diperlihatkan kepada Iin, yang waktu itu masih berada di areal SJTV. Ia mengatakan jika sosok itu adalah jin dan ia meminta agar foto yang diambil tersebut untuk dihapus saja. Namun Riau Pos yang turut sempat mengabadikan gambar itu, ketika satu jam berikutnya hendak melihat lagi, ternyata foto itu terhapus sendiri.

Meninggal Dua Jam
Azlina adalah seorang anak yatim dari keluarga kurang mampu. 3 tahun belakangan ia menderit penyakit kelenjar hiperteroid (gondok). Kendati penyakit yang dideritanya sudah akut, Azlina hanya bisa pasrah, karena ketidakadaaan biaya berobat. Namun pada Kamis, 24 Agusutus 2006 lalu, atas kesepakatan sanak keluarga, Azlina dibawa berobat ke Mahkota Medical Centre (MMC) Melaka.

Esok paginya, dokter MMC memeriksa Azlina. Satu-satunya jalan untuk penyembuhan adalah dengan jalan operasi. Namun dokter mengatakan pula jika operasi baru dilakukan 3 bulan mendatang, mengingat tekanan darahnya cukup tinggi.

Usai diperiksa, rupanya kondisi Azlina makin menurun. Sektar pukul 02.00 waktu setempat, alat detak jantung yang ada di layar monitor sudah menunjukkan garis lurus, yang berarti jantungnya sudah tak berdetak lagi. Paman Azlina, Rustam Effendi yang turut mendampinginya sudah pasrah, jika ponakan sudah meninggal. Namun saat ia menanyakan pada dokter apakah Azlina benar-benar sudah meninggal, dokter hanya diam. Namun terus saja melakukan berbagai upaya termasuk memasang alat pacu jantung.

Kendati sudah tak bernafas, dokter tetap belum mau memberikan pernyataan Azlina meninggal. Dan selama 2 jam terus-menerus melakukan pacu jantung. Ajaib, tiba-tiba jantung Azlina berdetak, kendati lemah. Dokterpun buru-buru membawanya ke ruang ICCU. Selama 2 hari ia di ruang ICCU dalam keadaan koma.

Setelah mendapat perawatan yang intensif, kondisi Azlina berangsur-angsur pulih. Dan karena belum bisa dioperasi, keluarganya pun membawanya pulang ke Bengkalis.

Jumpa Alam Barzah
Riau Pos memang tak tahu persis, apakah kondisi seperti itu bisa dikatakan dengan mati suri. Namun ada cerita di balik tak bernafasnya Azlina selama 2 jam dan koma selama dua hari itu. Jika disimak benar-benar cerita yang terkesan memang tidak dikarang-karang oleh Azlina itu, setidaknya menyadarkan kita akan alam lain yang bakal kita jalani kelak.

Menurut Azlina, ia sangat merasakan saat nyawanya dicabut dari kaki kanan, sakitnya seperti badan dikuliti. Ketika arwahnya sudah berada di alam lain, ia melihat jasadnya dan pamannya serta dokter di ruang Rumah Sakit. Tak lama setelah itu ia kemudian dibawa oleh dua malaikat. Kepada malaikat, Azlina minta ingin bertemu dengan ayahnya.

Atas permintaan Azlina itu, ia kemudian dipertemukan dengan seorang laki-laki muda berparas ganteng seusia 17 tahun. Kepadanya dikatakan kalau pria itu adalah ayahnya. ‘’Saya tak percaya karena waktu meninggal ayah saya berumur 54 tahun, tapi melaikat mengatakan jika itu adalah ayah saya,’’ cerita Azlina.

Pada pertemuan di alam gaib itu, ayahnya menyuruh Azlina untuk kembali lagi ke dunia, karena belum waktunya Azlina berada di alam barzah. Setelah bertemu ayahnya, cerita Azlina lagi, ia dibawa ke suatu tempat yang di situ ditemuinya wanita-wanit berjilbab dan jumpa seribu malaikat. Di tempat itu, ia didudukkan pada sebuah kursi yang sangat empuk yang kata Azlina keempukan kursi itu sebanding dengan 8 busa yang ada di dunia.

Saat duduk di kursi empuk itu, di sebelahnya ada seorang wanita yang wajahnya mirip wajah Azlina. ‘’Waktu saya tanya siapa dia, wanita itu mengatakan jika ia adalah amal jariyah saya. Bersama wanita dan 2 malaikat, saya terus dibawa melihat-melihat, dan kali ini saya dibawa ke suatu tempat penyiksaan. Di tempat itu, ada 10 orang laki-laki yang disiksa. Ada yang memakai pakaian compang-camping , badannya bernanah dan bau busuk, ada yang memikul besi seberat 100 ton dengan terbungkuk-bungkuk. Setelah tanya tanyakan kenapa ia laki-laki, rupanya ia suka membunuh dan dukun santet,’’ cerita Iin.

Terus lanjut Azlina, ada pula ustad yang dihantam dengan benda panas dan lahar panas, rupanya ustad itu sudah berzina dengan isteri orang. Ada pula yang ditusuk dengna pisau hingga tembus sebanyak 80 kali. Orang itu suka membunuh tapi tak pernah merasa bersalah.

‘’Bermacam-macam penyiksaan saya saksikan.Saya kemudian dibawa lagi membawa malam yang sangat gelap. Saking gelapnya saya tak kenal dengan malaikat yang membawa saya dan amal jariyah yang menemani saya. Ketika saya melangkah dua langkah saya dengar orang berzikir. Dan tiba-tiba saja dileher saya sudah tergantung sebentuk rantai yang setelah saya pegang ternyata tasbih sebanyak 99 butir. Ketika saya tanyakan kepada amal jariyah saya, dikatakan jika Allah menyuruh saya berzikir selama dalam perjalanan dengan tasbih itu,’’ tambahnya.

Di tempat gelap itu, kata Azlina ia melangkah lagi, pada langkah ke 7 ia melihat sebuah benda berbentuk tepak sirih yang dari celahnya memantulkan cahaya dan dibelakang benda itu ada tulisan Arab Qusnul Qotimah. Oleh Azlina cahaya itu kemudian diambilnya dan menyapukan ke wajahnya.

‘’Setelah 10 hari perjalanan, saya dengar suara azan yang suaranya sangat beda dengan azan yang biasa saya dengar, lembut sekali. Saya kemudian dibawa ke Masjid Nabawi dan melihat makam Nabi Muhammad. Di makam Nabi itu ada pintu kecil dan saya melihat seseorang memberi makan anak-anak fakir miskin. Tiba-tiba cahaya yang sebelumnya diambil dari benda berbentuk tepak sirih dan disapu ke muka saya, memantul dari tangan saya untuk kemudian menjadi cahaya yang besar,”sebutnya.

Dari cahaya itu lanjutnya, kemudian muncul sesosok manusia berwajah ganteng kulit kuning langsat, ”Matanya sayu pandangannya luas terbentang. Raut mukanya seperti orang Asia, tapi wajahnya tak kelihatan dengan jelas. Setelah saya Tanya sama amal jariyah saya, dijawab jika Qusnul Qotimah menerangi makam Nabi. Saya dikatakan mendapat hidayah dan safaat dari Allah,’’ urai Azlina lagi.

Dari tempat itu, sambung Azlina lagi, ia dibawa lagi ke suatu tempat, dimana ia melihat jutaan manusia menangis disiksa dan minta kiamat dipercepat. Meskipun antara ia berdiri dengan orang-orang yang disiksa itu hanya berjarak 5 meter, namun ia tak dapat menolong. Selama dalam perjalanan itu pula ia dapat menghafal Alquran sebanyak 30 juz dan Katam sebanyak 3 kali, membaca Yassin 1.000 kali dan membaca Shalawat untuk 1.000 nabi.

‘’Rasanya perjalanan yang saya lalui dari sepanjang Arab Saudi atau seperti dari Sabang ke Merauke,’’ ujar Azlina yang mengaku ketika ia belum sakit juga pernah melihat cahaya saat melakukan salat tahajud dan cahaya itu juga disapukannya ke mukanya seperti yang dilakukan ketika ia dibawa berjalan.

Banyak Perbedaan
Banyak perbedaan yang terjadi pada diri Azlina alias Iin setelah dan sebelum ia mati suri. Perbedaan tingkah laku itu sangat dirasakan, terutama bagi keluarga terdekat yang tahu persis akan keseharian Iin.

Seperti dikatakan pamannya Rustam Effensi SAg, sebelum ini sosok Iin adalah pribadi yang pendiam dan suka grogi jika berjumpa banyak orang. Soal ibadah, ia juga biasa-biasa saja. Hanya saja ia rajin salat tahajud dan membaca Alquran. Tapi bukan hafal Alquran.

Tapi setelah kejadian ini, seperti juga yang Riau Pos saksikan sendiri, ia bercerita penuh percaya diri. Ceritanya juga tak terkesan dibuat-buat. Bahkan selama beberapa jam siaran langsung di SJTV bicaranya sangat lancar berdakwah. Padahal sebelumnya, ia tak terlalu paham apa-apa yang diuraikannya kemarin itu. Ia berdakwah seperti lazimnya ustadzah.

‘’Selama ini ia bukanlah hafal Alquran. Tapi sekarang ia hafal Alquran. Percaya dirinya juga sangat tinggi, dan tidak malu-malu seperti sebelumnya. Kulitnya juga berbeda dari sebelumnya,’’ ungkap Rustam sembari mengatakan jika sebelumnya kulit Azlina sedikit gelap. Namun yang dilihat sekarang, putih bersih bercahaya.
Terlepas percaya atau tidak akan kejadian seperti yang diceritakan Azlina dan keluarganya itu, namun jika kita berhadapan langsung dengan Azlina, dan mendengar ceritnya, kita pun jadi merinding.

Sumber: kaskus, ais.blogsome.com, riaupos.com
0 komentar

Pelajar Berprestasi Masuk Borobudur Gratis

Kabar baik bagi pelajar berprestasi di Kabupaten dan Kota Magelang. Musim liburan ini mereka dapat masuk Candi Borobudur gratis, atau bisa hemat Rp 11.000. Kebijakan ini merupakan penghargaan pengelola objek wisata itu. “Syaratnya harus menunjukkan surat keterangan dari sekolah bahwa yang bersangkutan menduduki peringkat satu sampai lima,” kata Pujo Suwarno, Kepala Unit Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB), Minggu (20/6).

Kebijakan ini untuk menumbuhkan kecintaan pelajar terhadap benda warisan budaya dunia. Pihak sekolah diminta pro aktif untuk menginisiasi para siswa agar berwisata di Candi Borobudur.

Memasuki liburan sekolah, Candi Borobudur mulai ramai dikunjungi wisatawan terutama pelajar. Jumlah pengunjung obyek wisata budaya dunia itu selalu meningkat pada musim liburan sekolah. Peningkatan signifikan terjadi mulai tanggal 12 Juni. Jumlah pengunjung yang pada hari sebelumnya rata-rata 5.000 orang/hari, naik menjadi rata-rata 15.000. Bahkan Minggu (13/6), jumlah wisatawan mencapai 22.000 orang dalam sehari. “Kami memperkirakan, puncak pengunjung akan terjadi pada tanggal 20 Juni,” tuturnya.

Sejak libur sekolah, pengunjung pelajar mendominasi yakni mencapai 10.000 pelajar (70 persen). Sekitar 3.000 orang (19 persen) wisatawan umum dan anak, serta sekitar 500 wisatawan manca negara. Sumber: Suara Merdeka [heru cahyono]
0 komentar

Jumat, 18 Juni 2010

Pelajar SD/MI yang Meraih Nilai UASBN Tertinggi di Kabupaten Mojokerto

Jelang Ujian, Setiap Hari Les Privat ke Rumah Guru

Kelulusan sekolah tahun ini, MI Mi'rojul Ulum, Jotangan, Kecamatan Mojosari juga patut berbangga. Lima dari 14 siswanya mampu meraih prestasi tingkat Provinsi Jatim. Mereka mendapat nilai Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) 28,50 dan menempatkannya pada peringkat II Jatim.

ABI MUKHLISIN, Mojokerto

---

ADELI Oktavia Islami, Nurrochmah Soviani, Shobirotul Ilmi, Willy Martavora Chornelis, dan Yuniati Widya Candra berkumpul di ruang kepala sekolah (kasek). Dengan tangan di atas paha, siswa MI Mi'rojul Ulum itu terlihat diam. Hanya sesekali, senyum mereka mengembang. Namun, pemandangan itu tak lama. Tak berselang lama, mereka kembali diam.

Di ruangan itu, lima siswa yang sudah mengharumkan nama sekolah dan lembaga MI di Kabupaten Mojokerto itu sedang ditemui beberapa orang. Antara lain, Kasek MI Mi'rojul Ulum, Hadi Al Anam, Pengawas Pendidikan Agama Kementerian Agama Kabupaten Mojokerto, Siti Muniroh, Ketua Yayasan Mi'rojul Ulum, M Nawawi dan beberapa guru mata pelajaran.

Siang itu menjadi saat yang membahagiakan pagi kelima siswa tersebut. Mereka yang berangkat dari rumah belum mengetahui sedikit pun kabar kelulusan, akhirnya mendapat kepastian lulus. Tak hanya itu, namun mereka juga sudah menorehkan prestasi di tingkat Jatim. ''Kami sangat bangga sekali. Ini berkat dukungan guru dan orang tua,'' ungkap Adela Oktavia Islami yang diiyakan empat teman lainnya.

Sejak duduk di bangku kelas VI MI, seluruh siswa diberikan les atau pelajaran tambahan. Pelajaran tersebut diberikan satu jam lebih sebelum jam masuk kelas. Siswa sudah sampai di sekolah pukul 05.30. Hal itu dilakukan setiap hari efektif dan berlangsung hingga pukul 06.45.

Sebelum masuk kelas, masih ada waktu luang 15 menit. Tak langsung enak-enakan, waktu luang dimanfaatkan untuk briefing dengan membaca Yasin. ''Sore harinya masih ada privat di rumah guru mata pelajaran. Dimulai pukul 17.00 sampai pukul 20.00. Begitu setiap hari,'' ungkap Kasek MI M'rojul Ulum, Hadi Al Anam.

Les maupun privat tersebut dilakukan untuk persiapan UASBN. Sehingga, pelajaran yang diberikan menyesuaikan dengan mata pelajaran yang diujikan. Salah satu yang ditekankan adalah mata pelajaran Matematika. Selain itu, masih ada tryout.

Diantaranya, dari Kementerian Agama dua kali, kecamatan satu kali dan tryout lainnya sepuluh kali. ''Latihan mengerjakan soal sendiri juga berkali-kali,'' ujarnya.

Langkah-langkah mengasah kemampuan siswa menghadapi UASBN itu dibarengi dengan penguatan mental. Tak sekadar belajar dan terus belajar, namun para siswa juga tak lelah berdoa. Selain membaca surat Yasin, juga puasa sunah Senin dan Kamis. ''Kalau puasa, sebelum pelaksanaan UASBN,'' ungkap para siswa.

Semangat para siswa dan kegetolan pihak sekolah serta keluarga pun menuai hasil. Siswa MI tersebut berhasil meraih nilai UASBN yang menggembirakan. ''Kalau belajar di rumah, orang tua kami selalu menunggui,'' ungkap Widya yang juga langsung diiyakan teman-temannya.

Mereka juga mengaku, setiap belajar selalu mendapat perhatian orang tua. Ayah Adela Oktavia Islami sehari-harinya bekerja sebagai kuli bangunan, ayah Nurrochmah Soviani berdagang baju, ayah Shobirotul Ilmi servis elektronik, ayah Willy Martavora Chornelis tukang sembelih ayam, dan ayah Yuniati Widya Candra menjadi PNS di Pemkab Mojokerto. Kini, mereka sedang getol belajar menyiapkan diri mengikuti tes masuk SMPN. ''Kami juga mengurangi nonton televisi,'' ungkap Willy.

Dengan prestasi para siswanya membuktikan kecilnya gedung sekolah tak menyurutkan semangat belajar siswa. Pun dengan para gurunya yang tak lelah menyemangati siswanya untuk belajar. Prestasi yang diraih pada kelulusan tahun ini bukan kali pertama. Sebelumnya, MI Mi'rojul Ulum itu sudah menyabet prestasi untuk nilai rata-rata. Tahun lalu, sekolah tersebut meraih peringkat ketiga se-Kabupaten Mojokerto.

Sumber : http://jawapos.co.id
0 komentar

Capek Dech.....Giliran Pelajar Magetan Bikin Video Purno

MAGETAN – Belakangan ini masyarakat terus disuguhkan dengan pemberitaan seputar video porno pasca-beredarnya adegan panas yang diduga diperankan oleh aktris terkenal.


Kali ini, video mesum yang diduga dilakukan oleh pasangan pelajar menghebohkan dunia pendidikan di Kabupaten Magetan sejak sepekan terakhir ini. Video berjudul “SMAPLAS MEMBARA,” berdurasi 24 menit 23 detik itu kini banyak beredar di masyarakat dan juga kalangan pelajar.

“Saya sudah mendapatkan video panas itu sejak seminggu lalu. Asal video dari teman. Tapi kini video itu sudah banyak beredar di telepon seluler. Jika melihat pelaku perempuannya terlihat memakai baju seragam SMA Negeri Satu Plasoan, Kabupaten Magetan,” ujar Suyadi (22), warga Kota Magetan, Jumat (18/6/2010).

Dia menuturkan, jika melihat baju seragam bagian atas, pelaku perempuan dalam video itu diyakini salah satu siswi SMA Negeri Satu Plaosan. Pelaku perempuan yang terlihat masih remaja itu mengenakan baju bermotif batik dipadu rok panjang warna putih.

Baju seragam yang dipakai itu persis dengan seragam yang dipakai siswi SMA Negeri Satu Plaosan. Sedangkan, pelaku pria yang juga masih terlihat remaja itu hanya memakai baju hitam dan celana panjang biasa.

Jika mencermati video mesum itu diduga pengambilan gambarnya dilakukan di sebuah kamar dengan kasur busa dan berada di lantai. Lalu, kasur itu terlihat ditutup sprei bermotif bendera Amerika Serikat yang terlihat mencolok gambar garis dan bintangnya. Dugaan kuat, adegan tak sepantasnya yang dilakukan oleh pasangan remaja itu, di salah satu rumah kos milik pelaku.

Menanggapi peredaran video mesum itu, Kepala SMA Negeri Satu Plaosan Siti Rupiah membantah, kalau pemeran dalam video mesum itu berasal dari sekolah yang dipimpinnya. Para guru sudah mengamati video itu beberapa kali dan hasilnya diyakini bukan dari SMA Negeri Satu Plaosan atau alumni.

Dia menerangkan, ada perbedaan mencolok dari baju yang dipakai pelaku perempuan dalam video itu dengan motif batik yang dimiliki SMA Negeri Satu Plaosan. Motif batik SMA Negeri Satu Plaosan berwarna hijau dan dipadu warna kuning.

Sedangkan, motif batik milik pelaku perempuan dalam video itu berwarna hijau bercampur hitam. Selain itu, masih ada beberapa lagi perbedaan mencolok seragam yang dipakai perempuan itu dengan seragam SMA Negeri Satu Plaosan.

"Jelas terlihat logo di lengan pelaku berada di bagian lengan kiri. Sedangkan, logo milik sekolah kami ada di lengan kanan. Kami sudah meneliti dengan seksama, bukan pelajar kami atau alumni sekolah ini,” ujarnya.

Oleh karena itu, dia juga meminta kepada masyarakat agar tidak gelisah dengan peredaran video pasangan pelajar tersebut. Sebab, dia meyakini itu bukan pelajar dari SMA Negeri Satu, Plaosan, Magetan. Di sisi lain, maraknya peredaran video artis dan juga pelajar ini membuat pihak sekolah semakin perhatian dengan perilaku siswa. Sumber: okezone.com [heru cahyono]**
0 komentar

Minggu, 13 Juni 2010

Si Anak Kecil

Ada anak kecil yang terkagum-kagum seraya memegangi mobil mewah. Seorang pemuda pemilik mobil sudah memperhatikan dari tadi menyapa anak kecil itu dan berkata, 'Hei, adik kecil, Ayo naik ikut jalan-jalan ama kakak.' Nampak wajahnya penuh kegembiraan anak kecil itu masuk ke dalam mobil.

'Mobil kakak bagus ya..?' ucap anak kecil itu dengan polosnya.

'Alhamdulillah, mobil ini hasil kerja keras kakak,' ucap pemilik mobil. 'Kita jalan-jalan kemana nih?' tanyanya.

'Berhenti di jalan depan itu aja kakak.' jawab anak kecil itu menunjuk sebuah perkampungan ditengah kota metropolitan. Banyak anak-anak kecil yang sedang berlarian, kampung itu terlihat kumuh. Gerobak tempat sampah berjajar dipinggir gang sempit. Pemilik mobil itu menunggu tidak terlalu lama. Si anak kecil itu mendorong kursi roda adiknya yang lumpuh sejak lahir. Adiknya menyapa pemilik mobil dan melontarkan senyum manisnya.

'Ini mobil bagus dek. nanti kalo aku sudah besar bakal kerja keras terus beli mobil bagus seperti untuk kamu dek..' kata si anak kecil itu pada adik. Adiknya penuh mata berbinar. 'Benar kak?' tanya adiknya. 'Benar,' jawab anak kecil itu sambil menunjukkan lengan kanannya yang sudah berotot. Dua wajah kecil itu tertawa. Sang pemilik mobil tanpa berasa meneteskan air matanya melihat adegan itu.

Pesan kisah diatas menunjukkan seseorang bisa melakukan sesuatu yang luar biasa disebabkan karena penderitaan keluarga, kejadian yang tidak menyenangkan, bahkan rasa empati maupun simpati. Semua peristiwa atau kejadian mempengaruhi jiwa kita dan mampu menjadi pembangkit semangat yang luar biasa dalam hidup kita seperti si anak kecil itu untuk berbuat kebaikan yang dilandaskan pada cinta dan empati terhadap penderitaan sang adik yang lumpuh sejak lahir.

--
Dan orang2 yang beriman dan mengerjakan amal kebaikan, sesunggunhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat2 yang tinggi di dalam surga yang mengalir sungai2 dibawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik2nya pembalasan bagi orang2 yang beramal yaitu yang bersabar dan tawakal kepada Tuhannya. (QS. al-Ankabuut : 58-59) [Heru Cahyono]
0 komentar

Minggu, 06 Juni 2010

Polisi ringkus dua remaja penjambret spesialis HP

Solo. Jajaran Polsek Jebres berhasil meringkus dua remaja penjambret spesialis hand phone (HP) milik para korbannya di kawasan Solo, Jumat (4/6). Kedua pejambret yang belakangan diketahui berinisial An alias Hh, 14, dan Aa alias Bk, 15, keduanya warga Gandekan Tengen, Gandekan, Jebres seringkali menjadikan perempuan sebagai target operasinya.

Informasi terakhir kali kedua orang yang bekerja sebagai kernet truk jurusan Solo-Surabaya tersebut melakukan aksinya di kawasan SMA N 8 Solo. Di waktu itu, keduanya berboncengan mondar-mandir di ruas jalan Cokro Aminoto dengan mengendarai sepeda motor jenis smash ber-Nopol AD 6824 FH.

Kedua penjambret sudah menentukan target operasi, yakni Retno Anggreini, 22, warga Pucang Sawit, Jebres  yang sedang nongkrong sendirian bermain game dengan Hp Sony Ericson di sebuah pos ronda di kompleks SMA N 8 Solo.

Beberapa saat kemudian setelah situasi dipastikan aman, kedua penjambret langsung menyerobot HP milik korban dengan eksekutornya An, sementara Aa bertugas sebagai pengendali sepeda motor. Begitu barang rampasan berupa HP berhasil diambil, keduanya melarikan diri ke arah selatan, lantaran pemilik HP berteriak-teriak minta tolong kepada warga sekitar.

Naas bagi keduanya, di tengah upaya melarikan diri tersebut ternyata terdapat palang perlintasan Kereta Api (KA). Merasa buntu, keduanya balik kanan menuju ke arah utara. Saat itulah, keduanya ditabrak pengendara sepeda motor Vega sebelum tersungkur ke tanah. Akhirnya, keduanya sempat dikepung massa sebelum diserahklan ke Polsek Jebres.

“Di hadapan petugas, keduanya mengakui bahwa sudah terbiasa melakukan aksi penjambretan. Dalam catatan kami, terdapat 15 tempat kejadian perkara (TKP), di mana sebagian besar berada di kawasan Solo. Beruntung, kedua pelaku sempat kami amankan dari amukan massa,”  tegas Kanit Reskrim, Ipda Muh Rikha mewakili Kapolsek Jebres, AKP Dwi Retnowati dan Kapoltabes Solo, Kombes Pol Nana Sudajana saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Sabtu (5/6).

Lebih lanjut dia mengatakan, guna mempertanggungjawabkan perbuatannya kedua tersangka saat ini ditahan di sel Polsek Jebres. Keduanya dijerat dengan Pasal 363 KUHP.

“Karena kedua tersangka tergolong masih muda, maka berkas kasus ini segera kami selesaikan  untuk proses hukum lebih lanjut,” ujar dia. Sumber: Solopos [Heru Cahyono]
0 komentar

Aliansi pelajar dan remaja masjid kecam Israel

Klaten. Aliansi pelajar dan remaja masjid Klaten mengelar aksi damai untuk mengecam kebiadapan Israel yang telah menyerang kapal pengangkut ratusan aktivis kemanuasia untuk membantu rakyat Palestina di simpang tiga Jatinom, Sabtu (5/6).

Sebelumnya, puluhan pelajar dan remaja masjid ini menggelar longmarch dari halaman Masjid Al-Hidayah menuju simpang tiga Jatinom yang berada di depan Makoramil setempat. Selama dalam perjalanan mereka berorasi dan membawa poster bertuliskan sejumlah kecamatan terhadap aksi Israel. Sepanjang perjalanan mereka juga menggalang dana untuk mambantu rakyat Palestina.

Sesampainya di simpang tiga Jatinom, mereka menggelar aksi menginjak-injak replika bendera Israel. Mereka juga meminta sejumlah kendaraan yang melintasi lokasi menginjak replika bendera tersebut. Selama aksi berlangsung, mereka mendapatkan pengawasan dari puluhan aparat Polres Klaten.

Koordinator Umum Aliansi Pelajar dan Remaja Masjid Klaten, Arief Rahman mengatakan, aliansi itu terdiri atas Forum Komunikasi Pelajar & Remaja Masjid (FKPRM) Jatinom, Forum Kerohanian Islam SMA/SMK/MA (Fariska), Jaringan Mahasiswa Islam Klaten (Jamaika), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan lain-lain.

Dalam pernyataan sikap yang dibacakan olehnya, Aliansi Pelajar dan Remaja Masjid Klaten mengutuk dan mengecam kebiadaban Israel yang telah membajak dan menghalangi rombongan kapal yang berisi ratusan aktivis kemanusiaan untuk membantu rakyat Palestina.

Mereka mendukung upaya Pemerintah Indonesia menyelesaikan konflik di Palestina, mendesak PBB menjatuhkan sanksi yang tegas kepada Israel dan mengajak seluruh masyarakat Klaten mendoakan rakyat Palestina dan memboikot produk-produk Yahudi.[Heru Cahyono]
0 komentar

IPM Klaten Demo Kecam Irael


Klaten. Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Klaten hari ini melakukan Aksi unjuk rasa mengecam kebrutalan tentara Israel yang digelar di Alun-alun Klaten, Minggu (6/6). Semua personel IPM Klaten yang tergabung massa dari sejumlah Ormas Islam menginjak-injak dan membakar bendera negara zionis itu serta menyerukan pemboikotan terhadap produk-produk Yahudi.
Sebelumnya, pengunjuk rasa yang jumlahnya ratusan orang berkonvoi dari GOR Gelarsena menuju Alun-alun Klaten. Mereka mengendarai kendaraan roda empat, sepeda motor serta sepeda onthel. Sepanjang perjalanan, massa berorasi mengutuk tindakan Israel yang menyerang kapal pengangkut bantuan bagi warga Palestina.
Para demonstran yang berasal dari berbagai elemen seperti Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Klaten, Forum Umat Islam (FUI) Klaten, Komando Kesiapan Angkatan Pemuda Muhammadiyah (Kokam) Klaten, Yayasan Klaten Peduli Umat (YKPU), Forum Komunikasi Antar Masjid (FKAM) Klaten, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Klaten, dan sebagainya membawa bendera Ormas masing-masing.
Konvoi para demonstran mendapat perhatian warga serta pengguna jalan yang menonton. Puluhan aparat kepolisian dikerahkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. Koordinator aksi, Taufiq Hadi mengatakan, blokade di Jalur Gaza membuktikan bahwa Israel telah melakukan tindakan semena-mena. “Masyarakat dunia harus bertindak!”[Heru Cahyono]
0 komentar

Sabtu, 05 Juni 2010

Cara Keledai Membaca

Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Tetapi Timur Lenk berkata, "Ajari keledai itu membaca. Dalam dua minggu, datanglah kembali ke mari, dan kita lihat hasilnya."


Nasrudin berlalu, dan dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar. Nasrudin menggiring keledainya ke buku itu, dan membuka sampulnya.

Si keledai menatap buku itu, dan tak lama mulai membalik halamannya dengan lidahnya. Terus menerus, dibaliknya setiap halaman sampai ke halaman akhir. Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin. "Demikianlah, " kata Nasrudin, "Keledaiku sudah bisa membaca." Timur Lenk mulai menginterogasi, "Bagaimana caramu mengajari dia membaca ?"

Nasrudin berkisah,"Sesampain ya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku, dan aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji gandum itu, sampai ia terlatih betul untuk membalik-balik halaman buku dengan benar." "Tapi," tukas Timur Lenk tidak puas,"Bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya ?"

Nasrudin menjawab,"Memang demikianlah cara keledai membaca; hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya. Kalau kita membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita setolol keledai, bukan ?"[Heru Cahyono]
0 komentar

IPM Klaten Kecam Tentara Israel

Klaten. Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah akan menggelar aksi damai untuk rakyat Palestina yang hingga kini masih ditindas oleh zionis Yahudi besuk Ahad, 06 Juni 2010. Aksi dimulai dari GOR GELARSENA Klaten pukul 06.30 WIB  Aksi ini diikuti oleh semua Ortom Muhammadiyah yang tergabung dalam Angkatan Muda Muhammadiyah Kabupaten Klaten dan juga elemen-elemen ormas yang ada di Klaten.

Aksi yang akan dilaksanakan besuk adalah aksi mengecam tindakan Brutal tentara Israel yang menyerang kapal bantuan kemanusiaan freedom Flofilla di perairan siprus yang masih termasuk perairan internasional.

Aksi solidaritas untuk rakyat Palestina  ini digelar untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat agar tidak menutup mata terhadap penderitaan saudara muslim dipalestina yang hingga kini terus mendapat serangan dari Israel secara membabi buta.

Dan harapannya kami meminta agar dunia Internasional segera bertindak secara nyata agar agresi pemerintahan Israel yang telah melampui batas itu segera ditindaklanjuti dengan tegas.*[heru]
0 komentar

Kamis, 03 Juni 2010

Potret Rakerda II PD IPM Klaten

Jalan-Jalan di Pagi Hari menuju ke lokasi Grojokan Sewu

Pose Heru Cahyono Sekretaris Umum PD IPM Klaten

Semua Personel PD IPM Klaten 2009-2011

Crew PD IPM Klaten di Pinggir Jalan 

Arif Jatmiko, Ketua Umum PD IPM Klaten 2009-2011

Original Pose PD IPM Klaten

Naik-naik ke Jalan Menuju Grojogan...

Muhammad Damiri Personalia PD IPM Klaten

Aksi Nova dan Damiri di Depan PDM Klaten

Aksi Gantung Diri: Agus, Nova, Aan

Grojogan Sewu

Heru Cahyono Makan Sate Kelinci

Sarapan Pagi

Depan Pintu Masuk Lokasi Grojogan

Agus, Nova Lompat

Rina, Bendum PD IPM Klaten 2009-20011

Pulang Jalan-jalan

Saeapan Bersama

Syarifatul

Matahari Terbit

Rapat Pleno

Tika

Habis Main diGrojogan

Vina, Muyas

Jalan Siang Hari

Lompat2 Oi...

Temen2 suka Bergaya

Piss

All PD IPM Klaten

Grojogan

Di Bawah Grojogan Sewu

Syari, Rina, Winda


Sholikin mengibarkan bendera IPM di Bawah Grojogan

Perjalanan Keluar dari Lokasi Grojogan

2 komentar
 
 

© Heru Cahyono Copyright by "Gerakan Pelajar Kreatif"

Template by Blogger Templates | Blog-HowToTricks