Sabtu, 03 April 2010

Hikmah di Balik Ujian

Sore itu angin bertiup. Dedaunan berjatuhan. Suara anak-anak tetangga sedang bercengkarama. Seorang Ibu sedang bertandang di Rumah salah satu di tetangga saya. Beliau bercerita dengan genangan air mata. Suaminya terkena stroke diusianya yang masih produktif, tidak tahu apa yang harus dilakukan hanya bisa pasrah dan berserah diri pada Sang Khaliq. Berdoa memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar diberikan kesembuhan untuk suami tercinta dan ketabahan bagi dirinya dan sang buah hatinya.

Peran ganda kepala rumah tangga dan sebagai pengurus rumah tangga dikerjakan semuanya. Sementara anaknya yang masih duduk dibangku TK diantarnya berangkat sekolah. dan dijemput oleh tetangga. Begitu pulang sekolah, anaknya sudah mandiri mengurusi keperluannya sendiri.

Sejak suaminya sakit, dulunya yang biasa aja kini menjadi masalah. Dirinya bekerja sebagai karyawan swasta dengan penghasilan standar UMR, sementara suaminya seorang wirausaha yang cukup berhasil, ketika suaminya sakit, sumber penghasilannya terasa mampet. Kehidupan keluarganya hanya mengandalkan gajinya.

'Tahun pertama kami bisa melewatinya, mengijak tahun kedua saya benar-benar panik, tak tahu apa yang saya harus lakukan,' ucapnya lirih. Listrik nunggak, sudah diancam hendak diputus, SPP sekolah anaknya tidak terbayar tiga bulan. 'Yang saya bisa lakukan hanya berdoa memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Ditengah kepanikan beliau sebagai istri, tiba-tiba ada seorang teman yang datang, dia mengajarkan membuat kue dan membantu menjualkan kue-kue ditokonya. 'Sungguh saya tidak menyangka Mas Sulaiman, ditengah himpitan hidup, Allah memberikan jalan keluar yang begitu indah tanpa saya duga,' ucap sang ibu dengan bercucuran air mata.

'Alhamdulillah, Kasih sayang Allah menunjukkan kepada saya ada hikmah dibalik ujian, saya baru tersadar bahwa saya mempunyai kemampuan dibidang usaha tanpa harus berharap belas kasihan orang lain. Pikiran saya terbuka, saya menjadi bersemangat dan optimis. Allah memberikan jalan keluar yang begitu indah.' tuturnya. Sore itu beliau berkenan berbagi rizki bersama anak-anak didampingi oleh sang suami yang telah pulih kembali dari strokenya dan sekarang telah memiliki toko kue sendiri dikelola bersama suami tercintanya. Subhanallah..

---
'Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya mengatakan 'kami telah beriman dan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka.' (QS. al-Ankabut (29): 2).

Heru Cahyono, Mahasiswa Akademi Akuntansi Muhammadiyah Klaten, Sekretaris Umum PD IPM Klaten. Salam Sukses!! LUAR BIASA!!

Tidak ada komentar:

 
 

© Heru Cahyono Copyright by "Gerakan Pelajar Kreatif"

Template by Blogger Templates | Blog-HowToTricks